TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana melelang lokasi pembangunan pipa gas distribusi open access. Ada sebanyak lima wilayah yang akan dilelang, yakni Semarang, Lampung, Prabumulih, Pasuruan, dan Jambi. Sayangnya, BPH Migas belum bisa menentukan kapan lelang akan dilaksanakan.
Direktur Gas BPH Migas, Umi Asngadah mengatakan, pemilihan lima lokasi tersebut sesuai dengan kemampuan anggaran negara dalam APBN. "Kemampuan anggaran negara hanya sekitar Rp 1 miliar untuk melakukan studi kelayakan pembangunan pipa di satu wilayah," kata Umi di Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2013.
Meski begitu, menurut Umi, BPH Migas juga telah mempertimbangkan masalah sumber gas dan jaringan infrastruktur gas yang sudah ada di wilayah tersebut. "Berdasarkan identifikasi kami, sumber gas sudah ada, di Semarang ada rencana Kalija 1 dan Kalija 2, FSRU, dan pipa Gresik-Semarang juga akan ada," ujarnya.
Umi mengatakan, kebijakan untuk melelang pembangunan piga gas distribusi open access ini untuk memastikan bahwa investor atau badan usaha yang terpilih terjamin kualitas dan kemampuannya. "Ini harus dilelang. Nanti kalau kita menunjuk, zaman sekarang apa berani menunjuk-nunjuk. Untuk mendapatkan badan usaha yg paling efektif itu harus dilelang," ujarnya.
Nantinya, pemenang lelang akan mendapatkan hak monopoli pipa gas distribusi di wilayah tersebut. Dengan begitu, BPH Migas tidak akan mengeluarkan izin pembangunan pipa gas distribusi baru sampai kapasitas pipa yang ada penuh. "Dengan keistimewaan itu kami harapkan tidak ada pipa gas distribusi yang tumpang tindih, dan kami bisa lebih ketat mengawasi penyaluran gas melalui pipa di wilayah itu," ujarnya.
Pertamina siap ikut lelang...