TEMPO.CO, Surabaya - Tak sampai sebulan, Terminal 2 Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, segera dioperasikan. Kendati belum beroperasi penuh, Terminal 2 Juanda ini diharapkan mampu mengurai kepadatan penumpang di Terminal 1 yang tahun lalu mencapai 16,3 juta orang.
Terminal 2 Juanda dirancang lebih modern dan ramah lingkungan. Konsep interior bangunan memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari saat siang hari. "Lampu-lampu di area publik di dalam bandara harus mati saat siang hari, kecuali lampu di tenant-tenant," kata pimpinan proyek Terminal 2 Juanda, Alip Nugroho, kepada Tempo di lokasi proyek, Senin, 21 Oktober 2013.
Bulan depan, tepatnya 10 November 2013, Alip optimistis proyek senilai Rp 946 miliar ini bisa dioperasikan sebagian, khususnya bagian keberangkatan dan kedatangan domestik. Adapun terminal internasional direncanakan baru beroperasi pada Februari 2014. Terminal 2 Juanda dikonsep memiliki satu pintu masuk utama. Semua keberangkatan, baik domestik dan internasional, melalui pintu tersebut.
Setelah masuk pintu utama, pengantar maupun penumpang bisa menikmati interior bandara di area publik. Tidak seperti Terminal 1, menurut Alip, semua orang bisa masuk area publik di dalam gedung utama Terminal 2. Namun tidak semua orang bisa leluasa masuk counter check in. Sebelum masuk area ini, penumpang wajib melewati screening check point 1 di lantai 1. Lewat check point 1, pergerakan calon penumpang antara yang mengantongi tiket dan yang tidak akan kelihatan.
Area counter check in keberangkatan domestik dan internasional dalam satu ruangan. Di Terminal 2 Juanda terpasang 49 meja check in, terbagi menjadi 40 meja check in untuk bagasi dan sembilan meja check in nonbagasi. Setelah check in, penumpang harus melalui screening check point 2 di lantai 2 untuk memisahkan penumpan domestik dan internasional. "Semua keberangkatan di lantai 2. Lantai 1 hanya untuk kedatangan dan pengambilan bagasi," ujarnya.
Terminal baru tersebut berbentuk koridor yang memanjang dari barat ke timur. Luasnya mencapai 10 ribu meter persegi. Adapun terminal domestik seluas 39.500 meter persegi. Terminal domestik memiliki 6 garbarata dengan rincian empat garbarata single dan satu garbarata double. Adapun terminal internasional terpasang tiga garbarata double. "Semua ada 12 garbarata."
Namun, bagi penumpang yang akan menggunakan pesawat jenis bombardier, ada area khusus di lantai 1. Jenis pesawat ini, kata Alip, memiliki karakteristik lebih rendah dan pendek, sehingga tidak memungkinkan jika penumpang masuk dari lantai 2 menggunakan garbarata. Garuda Indonesia rencananya bakal mengoperasikan bombardier di Terminal 2 Juanda. Adapun keberangkatan jenis pesawat narrow body dan wide body melalui lantai 2 serta memakai garbarata sebagai penghubung antara kabin pesawat dengan ruang tunggu.
DIANANTA P. SUMEDI