TEMPO.CO, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberi peringkat AAA untuk Obligasi X Seri A Tahun 2009 PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Obligasi ini bernilai Rp 1,015 triliun untuk periode 1 Oktober 2013 hingga 9 Januari 2014," kata Direktur Utama Pefindo, Ronald Kasim, melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia yang disampaikan oleh PLN pada Selasa, 8 Oktober 2013.
Ronald menyatakan, efek utang peringkat AAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo. "Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif superior dibanding obligor dalam negeri lain," kata Ronald.
Selain untuk obligasi X Seri A Tahun 2009, Pefindo juga memberi peringkat tertinggi atau AAA untuk Sukuk Ijarah III Seri A Tahun 2009 milik PLN. "Sukuk ini bernilai Rp 293 miliar untuk periode 1 Oktober 2013 hingga 9 Januari 2014," kata Ronald.
Ronald menilai instrumen pendanaan syariah dari PLN ini merupakan peringkat tertinggi. "Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif superior dibanding emiten dalam negeri lain," kata Ronald.
Surat utang milik PLN lain yang dinilai AAA adalah medium term notes atau MTN Seri J Tahun 2008 milik PLN senilai Rp 500 miliar. "Periode untuk MTN dengan peringkat AAA milik PLN ini adalah 1 Oktober 2013 hingga 15 Desember 2013," kata Ronald.
Pertimbangan penilaian dinyatakan sama seperti Obligasi X Seri A Tahun 2009 milik PLN. "Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut relatif superior dibanding obligor lain,” ujarnya.
Ronald menyatakan, penilaian untuk ketiga surat utang dari PLN tersebut dilakukan berdasarkan data dan informasi indikator keuangan pokok perusahaan.
ISMI DAMAYANTI
Berita Terpopuler Lainnya
Korupsi, Mahfud Md. Siap Potong Jari dan Leher
Ratu Atut Akhirnya Muncul di Hadapan Publik
Dinasti Keluarga Atut & Kemiskinan di Banten
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri