TEMPO.CO, Yogyakarta - Omzet pedagang batik motif Geblek Renteng mengalami peningkatan hingga 25 persen menjelang peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini, Rabu, 2 Oktober 2013. Geblek Renteng adalah motif batik khas Kulon Progo yang baru diluncurkan pada Mei tahun lalu.
"Sejak ada Geblek Renteng, omzet naik. Menjelang Hari Batik, penjualan tak seperti biasanya," kata Sugirin, perajin batik Sembung Batik asal Dusun Sembungan, Desa Bulurejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Tempo, Rabu, 2 Oktober 2013.
Sebelum ada motif Geblek Renteng, omzet perajin itu hanya berkisar Rp 50 juta per bulan. Tapi belakangan ini, omzetnya naik, terlebih menjelang Hari Batik ini. Apalagi pelajar SD, SMP, dan SMA serta pegawai diharuskan mengenakan batik motif tersebut tiap Kamis.
Harga batik untuk pelajar dibanderol Rp 25 ribu per meter, sedangkan untuk pegawai, harga jual batik berkisar Rp 200-595 ribu per meter. Adapun harga jual batik untuk umum berkisar Rp 95-125 ribu per meter.
Nama motif Geblek Renteng yang berbentuk bulatan angka delapan yang bergandengan atau berentengan itu diambil dari makanan khas Kulon Progo, yaitu geblek. Motif itu menyisihkan 391 desain motif lainnya dalam gelaran lomba desain motif batik di Kulon Progo pada 2012 lalu.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Ahok: Jangan Coba Ubah Pancasila
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Benget, Pembunuh Sadis Istrinya Sendiri, Tewas?
Ada Kesengajaan Insiden Lion Air di Manado?
TNI Tertarik Kecanggihan Kapal Selam Rusia