TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Tony Abbott memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah disumpah sebagai perdana menteri. Abbott mengatakan keputusan itu dia ambil karena dia menganggap hubungan kedua negara bertetangga ini dan kekuatan ekonominya sangat penting.
"Indonesia adalah anggota G20 dan pemimpin ASEAN serta tetangga Australia yang paling penting," kata Abbott dalam jamuan makan pagi dengan pemerintah Indonesia, perwakilan pengusaha Indonesia dan pengusaha Australia di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2013.
Abbott mengatakan saat ini rata-rata nilai perdagangan Indonesia dengan Australia baru AUS$ 15 miliar. Jumlah ini masih di bawah perdagangan Australia dengan Selandia Baru yang dicatat AUS$ 250 miliar. Padahal, Abbott menekankan populasi Selandia Baru hanya sekitar 4 juta orang. Sementara jumlah penduduk Indonesia sebanyak 240 juta jiwa.
Abbott mengatakan dengan kondisi ini masih banyak potensi yang bisa dikembangkan. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan idealnya transaksi perdagangan kedua negara mencapai 1 persen dari total produk domestik bruto ke dua negara yang mencapai AUS$ 250 triliun.
"Ini berarti idealnya neraca perdagangan kedua negara sekitar US$ 2,5 miliar. Kita harus bekerja keras karena kondisi ekonomi regional tidak sekondusif beberapa tahun lalu," kata Gita ketika ditemui di tempat yang sama.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Topik Terhangat
Edsus Lekra|Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Australia Minta Maaf Soal Impor Sapi
Sejarah Kelam Ludruk Saat Peristiwa 1965
Begini Isi Prinsip 1-5-1 Lekra
PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud
KPK: Labora Tak Pernah Beri Data Aliran Uang