TEMPO.CO, Pekalongan - Petani kentang di lereng Gunung Rogojembangan, Kabupaten Pekalongan, berharap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera merealisasikan janjinya ihwal percepatan pembangunan infrastruktur. "Jalan utama di desa kami rusak parah, sangat menghambat laju perekonomian," kata Romdhoni, warga Desa Simego, Kecamatan Petungkriyono, kepada Tempo, Senin, 30 September 2013.
Romdhoni, 55 tahun, adalah Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mega Sejahtera. Gapoktan itu terdiri dari lima kelompok dengan total anggota 50 orang. Selain kentang, petani di Simego juga menanam kol, jagung, dan wortel.
Akibat jalan menuju Desa Simego rusak parah, petani beranggapan bahwa investor enggan menyewa lahan. Ini merugikan karena daerah itu memiliki lahan untuk komoditas hortikultura seluas 300 hektare. Dari lahan itu baru sebagian lahan digarap petani setempat. Harga sewa satu hektare lahan untuk sekali tanam kentang sekitar Rp 26 juta.
Romdhoni mengatakan, jalan sepanjang 14 kilometer yang menghubungkan Desa Simego dengan Kabupaten Banjarnegara tak ubahnya sungai yang kering. "Jalan tanah berbatu itu sarat tanjakan curam," katanya. Pengemudi truk membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Desa Simego menuju Banjarnegara.
Kondisi serupa juga terlihat di jalan sepanjang 11 kilometer dari Desa Simego menuju Kecamatan Petungkriyono. "Pak Ganjar jangan hanya berfokus perbaikan jalur pantura saja," kata Romdhoni berharap (Baca: Ganjar Akan Susun Prioritas Program).
Ada tiga desa yang menjadi sentra penghasil kentang yaitu Simego, Gumelem, dan Desa Telogohendro. Dari tiga desa itu, akses jalan Desa Gumelem terbilang paling bagus sehingga paling sukses mengembangkan pertanian kentang. Pantauan Tempo, meski sarat dengan tikungan tajam dan tanjakan curam, jalan aspal cukup mulus.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pekalongan, Sudiarto, pihaknya sedang mendata kerusakan jalan di Desa Simego. "Semoga perbaikannya bisa terlaksana tahun depan," katanya.
Pekan ini, petani kentang di lereng gunung berketinggian 2.177 meter itu sedang panen raya. Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan, Sumarno, produksi kentang mencapai 37 ton per hektare. Kentang itu dibanderol petani di kisaran Rp 6.000-7.000 per kilogram.
DINDA LEO LISTY