TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara sudah duluan menerapkan konsep pengendalian subsidi BBM melalui jalur perbankan. Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Muhammad Ali menyebut Iran dan Cina sebagai contohnya.
Ia mencontohkan bila dirinya mendapat subsidi 100 liter bensin sebulan maka kartunya akan diisi kuota bensin 100 liter. “Pada waktu plafon 100 liter masih ada, saya mendapat harga subsidi. Ketika habis di atas angka 100 liter, maka liter pertama akan dikenai harga normal," kata Ali di sela-sela acara Anugerah Perbankan di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis malam, 26 September 2013.
Dengan jalan ini, Ali membenarkan, subsidi BBM bisa dikendalikan dan tak akan jebol. Seperti diketahui, kuota BBM bersubsidi di tanah air terus-terusan jebol.
Setahu Ali, di negara-negara tersebut, kartu yang dimanfaatkan adalah kartu prabayar atau e-money. Kartu yang dimaksud juga bukan kartu khusus untuk program itu. "Jadi satu (dengan kartu e-money biasa)," ucapnya.
Sekretaris Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Harsya Denny menilai positif ide transaksi pembelian BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu. "Idenya bagus sekali, tapi akan sejauh mana perbankan akan ikut serta, kami belum tahu," kata dia. "Nanti kami jajaki lebih lanjut."
Ia justru punya ide penggunaan rekening ponsel untuk tujuan serupa. Dibanding e-money, Harsya menilai rekening ponsel lebih bisa dinikmati masyarakat secara luas. "Kalau e-money kan buka rekening dulu," ucapnya. Penggunaan rekening ponsel juga bisa sekaligus mempromosikan konsep layanan perbankan tanpa kantor cabang (branchless banking).
Juru Bicara Bank Indonesia Difi Johansyah mengungkapkan BI sudah bertemu dengan BPH Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral guna membahas kartu yang dimaksud. "Kami dalam tahap mempelajari skemanya," kata Difi.
MARTHA THERTINA
Terhangat
Lurah Lenteng Agung | Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Ini Pengakuan Tersangka Penyekap Penjual Kopi
Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan
Perempuan Cantik di Seputar Narkoba
Demo Lurah Susan, Pengamat: Politik Dalih Agama