TEMPO.CO, Semarang - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, menyatakan Indonesia kekurangan gudang penyimpanan pangan, yang bisa dikelola secara modern. Saat ini baru ada 81 unit dan hanya mampu memenuhi 5 persen kebutuhan pangan nasional. “Kenyataanya masih sangat kurang,” kata Gita usai seminar “Sistem Resi Gudang Sebagai Sarana Distribusi” di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2013.
Menurut dia, kondisi ini merugikan petani, yang sulit mendapatkan kepercayaan kredit dari bank, karena tak ada jaminan kepemilikan hasil produksi yang besar. “Maka perlu disuarakan terus, agar ada anggaran untuk menambah gudang,” kata dia.
Saat ini, Kementerian Perdagangan menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi lewat nota kesepahaman, untuk merealisasikan berdirinya resi gudang. Kerja sama itu diantaranya dengan PT Pos Indonesia dan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi.
Dia berharap, optimalisasi kerja sama membangun gudang dengan berbagai pihak mampu menguntungkan petani. Gita yakin, petani Indonesia akan mandiri pangan, bila dalam satu kabupaten/kota punya gudang penyimpanan dengan sistem resi. “Gudang itu mampu menyimpan sejumlah komoditas yang selama ini habis usai panen,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menilai gudang sangat penting di daerah, yang dia pimpin, khususnya untuk menampung saat panen raya padi, yang selalu dihadapkan harga jatuh. “Salah satu manfaat sistem resi gudang, komoditi disimpan dan bisa dijual saat stok mulai menipis,” kata Ganjar.
Saat ini Jawa Tengah memiliki 11 gudang, dan akan ditambah tahun ini dua unit, di Pemalang dan Purworejo, dengan kapasitas masing-masing 1.500 ton hingga 2.000 ton gabah dan jagung. “Tapi jumlah gudang itu masih kurang,” katanya.
Dia berharap, kementerian membantu menambah gudang secara modern. Contohnya di Brebes, selalu dikalahkan anjloknya nilai jual bawang mereah saat panen raya. “Kementrian harus mau membangun sistem resi gudang dengan failitas Cold Storage yang tahan lama,” kata Ganjar.
EDI FAISOL