TEMPO.CO, Jakarta -Izin impor kedelai yang dikantongi Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) diperkirakan belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Ketua II Gakoptindo Sutaryo mengatakan pihaknya diizinkan mengimpor 25 ribu ton kedelai tahun ini.
“Kami ini kan pemain baru (impor kedelai), ya masih harus belajar dulu,” kata Sutaryo ketika dihubungi Tempo, Ahad malam, 15 September 2013.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gakoptindo Suyanto mengatakan rencana impor kedelai oleh Gakoptindo masih terkendala pembiayaan. Sutaryo mengatakan rencananya untuk pembiayaan akan bekerja sama dengan mitra lain seperti perbankan atau pemasok kedelai.
Meski izin hanya berlaku sampai akhir Desember 2013, Sutaryo optimis Gakoptindo dapat merealisasikan impor kedelai. “Mudah-mudahan bisa,” kata Sutaryo.
Sutaryo mengatakan yang harus diwaspadai saat ini adalah pasokan kedelai untuk 1,5 bulan ke depan. Sementara setelah itu diperkirakan kedelai impor dari para importir lain sudah masuk lagi ke Indonesia.
Untuk menekan harga kedelai di pasar, pemerintah telah menambah izin impor kedelai dari 580 ribu ton menjadi 1,1 juta ton hingga akhir tahun ini. Selain itu, pemerintah juga menetapkan harga jual kedelai ditingkat perajin tahu tempe sebesar Rp 8.490 per kilogram. Harga ini berlaku selama sebulan sejak 10 September 2013 sampai 10 Oktober 2013.
“Itu harga diimportir, belum diangkut. Kalau di perajin harganya Rp 8.800 per kilogram. Masih masuk harganya,” kata Sutaryo.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Topik Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah | Jokowi Capres?
Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya