TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Masita menyatakan tahun 2013 ini bidang logistik Indonesia mengalami tahun yang berat. Menurut dia, hal ini karena perubahan sejumlah kebijakan.
"Ini tahun berat buat logistik kita," kata Zaldi di sela acara Indonesia Maritime Expo 2013 Kamis 5 September 2013. Dia menyebutkan sejumlah faktor kebijakan dan perubahan kurs rupiah menjadi penyebab kesulitan di bidang logistik.
Menurut Zaldi, kenaikan BBM sebesar 20 persen pada Juli lalu serta kenaikan UMR sebesar 40 persen turut memberi tantangan bagi industri logistik. "Soal outsourcing pun mempengaruhi," kata dia. Outsourcing ini, kata Zalsi, membuat perubahan terhadap landscape logistik Indonesia. Persoalan logistik pun, kata Zaldi, diperberat oleh perubahan kurs rupiah. "Biaya logistik jadi naik," ujar dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, Zaldi meminta peran yang lebih baik dari pemerintah untuk membantu mengatasi persoalan logistik. "Peran pemerintah masih minim," kata dia. Ditambah lagi, menurut Zaldi, mulai ada persaingan yang tidak sehat dengan BUMN. "Mereka mulai melakukan hilirisasi," kata dia.
Meski demikian, Zaldi mengapresiasi tindakan pemerintah yang mengeluarkan sistem logistik nasional pada 2012 lalu. "Itu bagus sebagai acuan logistik nasional," kata dia. Namun, Zaldi meminta pemerintah bisa mengawal pelaksanaan sistem tersebut. Dia berharap tahun 2014 mendatang, kondisi logistik Indonesia bisa membaik.
NINIS CHAIRUNNISA
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS
Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga