TEMPO.CO, Bandung- Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Jawa Barat, Uneef Primadi mengatakan, Jawa Barat memposisikan diri mendukung swasembada kedelai nasional. Diantaranya mendongkrak areal luas tanam padi menjadi 126 ribu hektare dari luas tanam rata-rata sekitara 37 ribu hektare pada 2014 nanti.
"Dengan penambahan luas lahan itu, maka potensi produksi yang diperoleh bisa mencapai 189 ribu ton setahun," kata Unnef kepada Tempo, Selasa, 3 September 2013.
Menurut Uneef, jika potensi produksi itu bisa dicapai, produksi kedelai bisa memenuhi hampir separuh kebutuhan kedelai Jawa Barat. Kebutuhan rata-rata kedelai Jawa Barat sendiri mencapi 300 ribu ton per tahun.
Dia menjelaskan, pada 2014 nanti, Jawa Barat mematok target menambah luas tanam menjadi 85 ribu hektare. Penambahan itu di antaranya paling besar lewat program 'Perluasan Areal Tanam Baru'. Pemerintah Jawa Barat juga berencana menggelontorkan dana APBD untuk menambah luas tanam kedelai bertambah 4 ribu hektare.
Uneef mengatakan, langkah pertama memastikan kebutuhan benih terpenuhi. Taksirannya, kebutuhan benih untuk Penambahan Areal Tanam Baru itu menembus 3.400 ton.
Dia optimis target itu terpenuhi, mengingat sejumlah regulasi untuk menarik minat petani bertanam kedelai sudah terbit. Di antaranya, ada jaminan pemerintah jika harga kedelai anjlok, akan dibeli pemerintah dengan harga Rp 7 ribu. "Kalau harga di atas itu, diserahkan ke mekanisme pasar," ucap Unnef.
Kedelai produksi Jawa Barat sendiri rata-rata kadar airnya masih di angka 20 persen, gara-gara petani masih banyak yang belum menggunakan mesin pengering untuk mengeringkan kedelai. "Dengan kadar air 20 persen, petani kedelai masih untung karena harga jualnya sekitar Rp 6.800 per kilogram," katanya.
Saat ini, di Jawa Barat ada 12 daerah yang selama ini menyumbang produksi kedelai. Di antaranya yang paling besar adalah Sukabumi, Garut, serta Cianjuur. "Paling besar saat ini Sukabumi," kata Uneef.
Tahun ini BPS meramalkan produksi kedelai Jawa Barat mencapai 55.944 ton, naik 8.518 ton atau setara 17,96 persen dari produksi kedelai tahun 2012. Kenaikan itu diperkirakna dari bertambahnya luas panen sebesar 20,58 persen dibandingkan luas tanam tahun 2012, menjadi 36.589 ton.
AHMAD FIKRI