TEMPO.CO, Jakarta- Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Erani Yustika menyatakan pertumbuhan ekspor pada Juli kemarin cenderung tak ada perubahan. Menurut dia, hanya akan terjadi sedikit kenaikan.
“Saya rasa Juni dan Juli relatif sama,” kata Erani saat dihubungi Tempo, Senin, 2 September 2013. Pada bulan Juni, ekspor Indonesia turun sebesar 8,63 persen. Dia memprediksi, ekspor Juli akan naik sedikit dibandingkan dengan bulan Juni.
Erani menilai pada bulan Agustus ini ekspor bisa naik lebih tinggi. “Karena nilai tukar kita terdepresiasi,”tuturnya. Hal ini, menurut Erani, membuat harga barang ekspor Indonesia lebih kompetitif sehingga meningkatkan ekspor.
Mengenai neraca perdagangan, Erani mengaku melihat kemungkinan dapat bernilai positif. “Asal kita mau tingkatkan ekspor industri olahan,” kata dia. Selama ini, menurut dia, Indonesia terlalu berfokus pada ekspor komoditas primer sehingga kurang mendapat nilai tambah.
Sementara itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sebetulnya bisa menjadi peluang menaikkan devisa negara. “Jika Indonesia mampu meningkatkan ekspor barang. Tak hanya meratapi, kita harus memanfaatkan masalah ini," kata Guru Besar School of Accounting RMIT University Australia, Professor Craig Deegan di Universitas Brawijaya Malang, Jumat pekan lalu.
Namun, ia menyoroti bakal timbul masalah bila nilai impor lebih besar dibandingkan ekspor. Persoalan ini tak hanya dialami Indonesia tapi juga dialami sejumlah negara berkembang seperti Bangladesh dan India karena perubahan iklim dan pertambahan penduduk dunia.
Ekonom yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, Chandra Fajri Ananda menilai sebagian besar industri menggunakan bahan baku impor bakal terkena imbas langsung atas melemahnya nilai tukar rupiah. "Investor masih menunggu kebijakan pemerintah untuk melindungi usahanya," katanya.
NINIS CHAIRUNNISA | EKO WIDIANTO
Terhangat:
Rupiah Loyo | Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas
Berita populer:
Brigjen Basaria: Dari Penyelundupan Sampai Susno
Ahok Heboh Terajana di YouTube
PDIP Merasa 'Disenyapkan' di Pilkada Jawa Timur
Ini Rahasia Sukses Polwan Versi Brigjen Basaria