TEMPO.CO, Jakarta -- Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Agustus 2013 sebesar 1,12 persen merupakan yang tertinggi sepanjang 1999. Kepala BPS, Suryamin, mengatakan andil utama inflasi dari bahan makanan seperti bawang merah, kentang, dan beras.
"Inflasi juga disumbang sayur, kelapa, daging sapi, dan mie," katanya dalam konfrensi pers di kantor BPS, Jakarta, Senin, 2 September 2013.
BPS juga merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 146.25. Dari 66 kota IHK, tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 6,47 persen dengan IHK 178,32 dan terendah di Pangkal Pinang 0,15 persen dengan IHK 162,47.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2013 sebesar 7,94 persen dan tingkat inflasi year on year (Agustus 2013 terhadap Agustus 2012) sebesar 8,79 persen. Komponen inti pada Agustus ini mengalami inflasi 1,01 persen, dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 3,36 persen dan year on year sebesar 4,48 persen.
Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukan kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Agustus ini antara lain emas perhiasan, ikan segar, tarif listrik, tarif angkutan antar kota, dan angkutan udara. "Masih ada dampak bulan puasa dan lebaran," kata Suryamin.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik terhangat:
Jalan Soeharto
Siapa Sengman
Polwan Jelita
Lurah Lenteng Agung
Rupiah Loyo
Berita lain:
'Kepeleset' Bilang Mandela Wafat, Bush Minta Maaf
Assad: Suriah Siap Hadapi Agresi Asing
Mandela Keluar dari Rumah Sakit
Sir David Frost Tutup Usia Pada 74 Tahun
Kaus Kaki Ini Berusia Seperempat Abad