TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, Achmad Ghani Ghazali mengatakan ada lima ruas jalan tol yang tak akan menaikan tarif tolnya pada tahun ini. Alasannya tol tadi tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Menurut dia, SPM yang paling banyak tak dipenuhi yakni kondisi jalan dan keselamatan tol. Dari lima ruas, empat ruas dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) dan satu ruas dikelola oleh swasta. Untuk dua ruas yakni tol Cawang-Grogol-Pluit dan Sedyatmo, Ghani menuturkan ruas tersebut tak memenuhi standar keselamatan tol. “Kedua ruas tersebut penerangan jalannya sangat minim,” kata Achmad Ghani. “Lampu-lampunya belum nyala."
Berikutnya, Ghani melanjutkan ruas jalan tol Jakarta-Cikampek tak memenuhi standar keselamatan tol, dan kondisi jalan. “Jalannya masih ditemukan banyak lubang, tidak adanya marka jalan, tidak adanya Guide Post, penerangannya minim, serta beberapa pagar ruang milik jalannya tak ada.”
Selanjutnya, Ghani mengatakan pada ruas jalan tol Jembatan Surabaya-Madura juga minim lampu penerangan. Penggantian penerangan lampu akan dilakukan oleh Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) bukan PT Jasa Marga selaku operatornya.
Terkahir, Ghani menuturkan ruas tol yang tak memenuhi SPM adalah tol Kanci-Pejagan. Di mana ruas tersebut kondisi jalannya tidak bagus masih banyak jalan yang tidak rata. "Kami sudah kirim surat ke operatornya, tapi sampai saat ini mereka belum menjawab. Segera dilakukan rekonstruksi oleh Badan Urusan Jalan Tol (BUJT) yang baru yaitu PT Semesta Marga Raya.”
Sementara itu, Juru Bicara PT Jasa Marga (Persero), Wasta Gunadi mengatakan untuk tol Sedyatmo memang tak diusulkan naik pada tahun ini. Karena, kata dia, tol akses menuju Bandara Soekarno-Hatta ini baru naik pada tahun 2012 lalu.
Sedangkan untuk tol Suramadu, Wasta berdalih bahwa tol penghubung Pulau Jawa dengan Pulau Madura itu milik pemerintah. “Kami hanya mengoperasikannya saja. Seluruh pendapatan tol masuk ke pemerintah.”
ERWAN HERMAWAN