TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan, Muhamad Chatib Basri, memperkirakan inflasi Agustus 2013 akan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Juli yang menyentuh angka 3,29 persen. Ia mengatakan inflasi Agustus akan dipengaruhi aktivitas belanja Hari Raya Lebaran dan momentum mudik.
"Konsumsi rumah tangga pada Agustus ini tinggi sekali," kata Chatib usai acara halal bihalal di kantornya, Senin, 12 Agustus 2012.
Chatib menjelaskan konsumsi rumah tangga menjelang Lebaran mencapai Rp 110 triliun. Jumlah ini mencapai hampir 10 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2013 yang bernilai Rp 1.683 triliun. Dengan nilai ini, Chatib optimistis deflasi akan terjadi sekitar bulan September dan Oktober. Deflasi, kata Chatib, diharapkan terjadi di kuartal III menyusul suplai bahan makanan impor yang mulai masuk Indonesia.
Kendati adanya prediksi terjadi deflasi, Chatib mengakui angka pertumbuhan ekonomi 6,3 persen tahun ini sulit tercapai. Ia menuturkan terlalu besarnya angka pertumbuhan ekonomi semester kedua terkait angka pertumbuhan ekonomi pada semester pertama yang hanya 5,9 persen. Hal ini berarti, kata Chatib, angka pertumbuhan ekonomi pada paruh kedua 2013 harus tumbuh 6,6 persen.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik melaporkan inflasi pada Juli 2013 berada di angka 3,29 persen yang merupakan angka tertinggi sejak 2008. Padahal, sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi inflasi bulan Juli 2013 mencapai 2,87 persen, atau lebih tinggi ketimbang periode tahun lalu sebesar 2,77 persen. Dari hitungan BI, inflasi hingga akhir tahun bisa melampaui 8,18 persen.
LINDA HAIRANI
Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran | Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana
Berita Terpopuler:
Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku
Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok
Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu
Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan
Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie