TEMPO.CO, Jakarta - PT Lion Mentari Airlines, operator Lion Air, menyatakan proses evakuasi pesawat dengan nomor registrasi PK LKH masih berlangsung di Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo. "Masalahnya, kok ada hewan di bandara?" kata Direktur Airport Operation and Services Lion Air, Daniel Putut, kepada Tempo, Rabu, 7 Agustus 2013.
Dia menjelaskan, insiden tabrakan pesawat bernomor penerbangan JT 892 kemarin malam di bandar udara tersebut tidak bisa dihindari. Pesawat, kata dia, memiliki kecepatan tinggi, jauh lebih tinggi dari mobil. "Tidak bisa mendadak dibelokkan seperti mobil, jadi mau tidak mau ya seperti itu," ujarnya. (baca:Pilot Lion Air Mengira Ada Anjing di Landasan)
Daniel mengatakan, dia baru tiba di Bandar Udara Jalaluddin dan masih belum melihat kondisi pagar atau perimeter bandara yang diduga tidak sempurna, sehingga memungkinkan adanya sapi di landasan. (baca:Sapi Hadang Lion Air yang Mau Mendarat)
Kementerian Perhubungan menyatakan sebagian landasan Bandara Jalaluddin sudah dibuka. ""Runway" sudah dibuka 1.700 meter," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Singayuda Gumay. (baca:Landasan Bandara Jalaluddin Dibuka Sebagian )
Dengan dibukanya landasan tersebut, kata dia, maka beberapa pesawat berbadan kecil seperti ATR sudah bisa mendarat di bandara tersebut. Herry memprediksi insiden pesawat Lion Air tabrak sapi di landasan Bandara Jalaluddin kemarin malam disebabkan oleh pagar atau perimeter bandara yang tidak sempurna. "Kemungkinan sapi itu dipelihara di sekitar bandara dan kemudian nyelonong masuk," ujarnya. Herry mengatakan telah meminta pemerintah daerah setempat agar tidak ada yang memelihara hewan di sekitar bandara.
MARIA YUNIAR