Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Dinilai Tak Serius Tangani Flu Burung  

image-gnews
Pedagang membawa itik di pasar unggas kawasan Marunda, Jakarta, Jumat (3/5). Kementerian Pertanian siap menyebarkan vaksin flu burung jenis H5N1 clade 2.3.2 pada 8 Mei 2013 ke berbagai daerah untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit yang menyerang unggas tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pedagang membawa itik di pasar unggas kawasan Marunda, Jakarta, Jumat (3/5). Kementerian Pertanian siap menyebarkan vaksin flu burung jenis H5N1 clade 2.3.2 pada 8 Mei 2013 ke berbagai daerah untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit yang menyerang unggas tersebut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Pengusaha Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnaen mengeluhkan ketidakseriusan pemerintah dalam penanganan flu burung. Ketidakseriusan ini dikhawatirkan berakibat meluasnya kasus flu burung di Indonesia setelah tahun ini ditemukan kasus flu burung di Rancaekek, Jawa Barat.

Ade mencontohkan penyediaan vaksin yang lambat dan tak sesuai kebutuhan sebagai bukti penanganan setengah hati. "Janji produksi vaksin ternyata meleset. Seharusnya sudah selesai Maret, ini jadinya Juni dan cuma 3 juta vaksin. Sampai saat ini juga belum ada anggota Himpuli yang mendapat vaksin ini," kata Ade ketika dihubungi Tempo, Rabu, 24 Juli 2013.

Jumlah 3 juta vaksin ini tak sampai 1 persen dari total kebutuhan vaksin flu burung di Indonesia. Ade memperkirakan ada 50 juta ekor itik dan 300 juta ekor ayam di Indonesia, sehingga jumlah vaksin yang harus disediakan kurang lebih setara jumlah ternak unggas ini.

Selain itu, kata Ade, dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada 22 Juli 2013, peternak diminta melakukan vaksinasi swadaya. Padahal penyediaan vaksin seharusnya adalah tanggung jawab pemerintah.

"Kalau dihitung, biaya vaksin Rp 400-500 per ekor, tidak signifikan biayanya kalau vaksinnya ada. Kedua yang terpenting ini kan kewajiban negara dalam menyediakan vaksin gratis ke peternak, kok tiba-tiba diminta swadaya?" kata Ade.

Ade meminta agar pemerintah lebih serius dalam menangani kasus flu burung. Apalagi, daging unggas memasok 67 persen kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia. "Pemerintah lebih peduli sama masalah sapi, padahal kontribusi daging unggas 67 persen, sementara sapi 17 persen. Kalau ini merebak, terjadi kasus lebih besar, maka pasokan daging semakin hancur. Pemenuhan kebutuhan masyarakat akan daging murah akan terganggu," katanya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengakui anomali hujan yang berkepanjangan menyebabkan flu burung kembali merebak. Syukur mengaku telah memberi instruksi ke daerah-daerah untuk menanggulangi flu burung.

"Saya sudah memberikan instruksi resmi ke balai veteriner dan dinas-dinas untuk antisipasi perubahan iklim. Untuk itik, vaksin sudah mampu kita hasilkan sendiri. Sudah saya instruksikan ke dinas di kabupaten dan provinsi untuk segera melakukan itu (distribusi)," kata Syukur.

BERNADETTE CHRISTINA



 




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

41 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

25 November 2023

Pemandangan dari udara menunjukkan petugas yang mengenakan pakaian pelindung memusnahkan ayam di peternakan unggas tempat petugas mendeteksi flu burung tipe H5 yang sangat patogen, di Kashima, prefektur Saga, Jepang, 25 November 2023, dalam foto yang diambil oleh Kyodo. Kredit wajib Kyodo melalui REUTERS
Jepang Temukan Kasus Flu Burung, 40 Ribu Ayam Dimusnahkan

Jepang mendeteksi kasus pertama flu burung tipe H5 yang sangat menular pada musim ini di sebuah peternakan unggas di Prefektur Saga


Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.


Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

26 Juli 2023

Pejabat kesehatan Korea Selatan mengubur ayam di peternakan unggas tempat virus flu burung H5N6 yang sangat patogen menyebar di Haenam, Korea Selatan, 17 November 2016. Yonhap/via REUTERS
Korea Selatan Temukan Flu Burung H5N1 pada Dua Kucing di Penampungan Hewan

Korea Selatan menempatkan sebuah penampungan kucing di ibu kota Seoul dalam karantina, setelah mendeteksi flu burung strain H5N1 pada dua kucing


Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan memeriksa kesehatan hewan kurban jelang perayaan Hari Raya Idul Adha di tempat penampungan hewan kurban, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Juli 2021. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan fisik serta pengambilan sampel darah, feses, dan tanah untuk memastikan tidak adanya penyakit antraks dan kelayakan hewan kurban. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.


Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

16 Juni 2023

Seekor burung camar sedang memakan sisa makanan, yang ditinggalkan pengunjung di sekitar pantai  St Ives. Ratusan burung camar menyerbu pantai St.Ives, kehadiran unggas laut ini sudah menggangu masyarakat dan sejumlah hewan peliharaan. Cornwall, Inggris, 29 Juli 2015. Matt Cardy / Getty Images
Ratusan Burung Tewas Mendadak, Meksiko: Bukan Flu Burung, Tapi Gara-gara El Nino

Departemen Pertanian Meksiko mengatakan bahwa tes pada burung yang mati mengungkapkan bahwa mereka mati karena kelaparan, bukan karena flu.


Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

23 Mei 2023

Ilustrasi flu burung di Brasil. REUTERS/Dado Ruvic
Flu Burung Serang Unggas Liar, Brasil Darurat Kesehatan Hewan 180 Hari

Brasil mengumumkan darurat kesehatan hewan selama 180 hari di tengah kasus flu burung pada unggas liar


Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

8 Mei 2023

Seekorh gannet dengan iris hitam di Black Rock di Skotlandia. Jude Lane/RSPB
Mata Biru Burung Laut Ini Menghitam Setelah Infeksi Flu Burung

Sejak Oktober 2021 lalu, satu galur virus flu burung yang sangat patogenik telah menyapu bangsa unggas dengan virulensi yang tidak biasa.


Cina Laporkan Kematian Manusia Pertama akibat Flu Burung H3N8

12 April 2023

Seorang pria menyediakan air untuk ayam di dalam rumah kaca di sebuah peternakan di Heihe, Provinsi Heilongjiang, Cina, 17 November 2019. [REUTERS/Stringer]
Cina Laporkan Kematian Manusia Pertama akibat Flu Burung H3N8

WHO menyatakan kematian wanita Cina ini menandai kematian manusia pertama akibat jenis flu burung H3N8


Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

30 Maret 2023

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

Chili menemukan kasus infeksi flu burung pada manusia. Kondisi pasien stabil.