TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) melaporkan konsumsi listrik pada semester pertama 2013 sebesar 90,38 tera watt hour (TWh). Setelah dua kali mengalami kenaikan tarif tenaga listrik pada 1 Januari 2013 dan 1 April 2013, konsumsi listrik mengalami kenaikan 7,16 persen dari penjualan semester I 2012 sebesar 84,43 TWh.
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menyatakan pertumbuhan listrik tahuni ini didorong oleh sektor produktif. PLN mencatat jmlah pelanggan industri pada semester I 2013 naik 4,5 persen dibanding semester I 2012. Sementara konsumsi energi sektor industri tumbuh 8,3 persen pada periode yang sama.
"Meningkatnya konsumsi energi segmen industri sekitar dua kali dari pertumbuhan jumlah pelanggannya, menunjukkan bahwa Indonesia mulai menjadi tempat yang bagus untuk bertumbuhnya industri skala besar," kata Benny dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu 17 Juli 2013.
PLN mencatat konsumsi pelanggan industri skala besar seperti tekstil, pengolahan logam, elektronik dan keramik pada semester I ini naik lebih dari 8 persen dibanding tahun lalu. Sementara pada industri sangat besar seperti pabrik baja, pabrik semen dan industri kimia, pertumbuhan konsumsi listrik pada semester I meningkat lebih dari 10 persen. "Pertumbuhan pada segmen industri besar ini sejalan dengan bertumbuhnya pasar konstruksi bangunan di Indonesia," kata Benny.
Sementara pada kelompok pelanggan rumah tangga, terdapat pertumbuhan jumlah pelanggan sebesar 8 persen. Namun dari sisi konsumsi energi listrik hanya naik 5,5 persen pada periode yang sama. "Pertumbuhan yang terbalik ini merupakan hal yang baik karena perbaikan rasio elektrifikasi semakin cepat, namun penggunaan energi listrik untuk keperluan konsumtif dapat dikendalikan," kata Benny.
BERNADETTE CHRISTINA
Terhangat:
Hambalang | Bursa Capres 2014 | Liverpool di GBK
Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup
Yusuf Mansur Bantah Investasi Miliaran di Mekah
Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara
PT Kereta Api Buka Rute Madiun-Merak