TEMPO.CO,Surabaya - Pimpinan Regional VII Bank Permata Tbk Wijani Tjoendro menjamin sistem keamanan jaringan mesin ajungan tunai mandiri (ATM) di banknya tidak bermasalah. Sebanyak 200-an jaringan ATM Bank Permata yang tersebar di wilayah Jawa Timur-Bali, kata dia, sudah dilengkapi sensor. Mesin ATM secara otomatis akan mendebit rekening begitu fisik uang keluar separuh pada mulut ATM.
Sehingga, modus membobol ATM dengan mematikan listrik tidak mungkin terjadi di Bank Permata. Dirinya juga belum mendapatkan laporan terkait kerugian materi yang ditanggung Bank Permata. Dari ekonsiliasi harian untuk mengetahui perbandingan jumlah uang keluar dengan sistem, belum ditemukan selisih yang mencurigkan. "Secara logika, mesin akan mendebit begitu uang keluar separuh. Tidak mungkin nunggu diambil, baru mesin mendebitnya," kata Wijani kepada Tempo, Rabu 10 Juli 2013.
Wijani mengakui modus ini memang cenderung menguntungkan nasabah jika berbuat jahat. Sebab, meskipun fisik uang sudah diambil, namun jumlah nominal saldo tidak berkurang. Nasabah akan melapor bila merasa dirugikan. Contohnya, tidak merasa mengambil uang, namun saldo rekening berkurang. Lantaran menguntungkan nasabah, maka mereka enggan melaporkan praktik curang tersebut.
Bambang Harudi, Wakil Pimpinan Wilayah Bank BRI Surabaya juga mengklaim tak ada kerugian finansial pada jaringan ATM di wilayahnya. Cara kerja mesin ATM terbaru sudah dilengkapi sensor yang mencatat arus keluar masuk fisik uang. Namun ia enggan berspekulasi kemungkinan jaringan ATM BRI diluar wilayahnya, justru kebobolan. Ia mengakui, mesin ATM akan menelan kembali fisik uang ketika listrik tiba-tiba mati. Dengan begitu, secara otomatis mesin ATM akan mengembalikan saldo seperti semula. "Jika uang ditahan dan tidak tertelan lagi, ya itu otomatis terdebit," ujar Bambang.
Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya berhasil membongkar modus baru membobol ATM dengan cara mematikan aliran listrik mesin ATM. Uang diambil tanpa mengurangi saldo rekening pelaku. Tersangka adalah Rudi Hermawan, 34 tahun, Irfan Yuza, 23 tahun dan sepupunya Vivit Candra, 34 tahun. Keterngan tersangka berhasil menggondol uang Rp 286 juta dari Bank BCA, Bank Permata, CIMB Niaga, Bank BRI, Danamon dan sejumlah bank lain.
DIANANTA PUTRA SUMEDI
Berita Terpopuler:
5 BUMN yang Diduga Saweran untuk Anas Urbaningrum
Pedagang Tanah Abang Bandel, Ini Ancaman Ahok
Menteri Agama Bantah Dana Sidang Isbat Rp 9 Miliar
Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris
Kronologi Pemerkosaan Wartawati