TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen positif dari membaiknya lelang surat utang negara (SUN) kemarin membatasi pelemahan rupiah hari ini.
Di transaksi pasar uang hingga pukul 12.00 WIB, posisi rupiah ditransaksikan melemah tipis ke level 9.937 per dolar Amerika Serikat (AS) dibanding penutupan perdagangan kemarin sore di level 9.934 per dolar. Pergerakan rupiah masih konsolidasi dalam rentang terbatas.
Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan respons positif investor terhadap lelang SUN kemarin telah meredakan permintaan dolar di pasar domestik. "Lelang 2 Juli menarik minat beli yang lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya."
Lelang tersebut cukup mampu menyerap rupiah yang berseliweran di pasar dan menarik dolar. Diharapkan, dengan likuiditas mata uang Abang Sam yang terjaga, tekanan terhadap rupiah berkurang.
Lelang SUN yang masuk mencapai Rp 14,1 triliun, atau lebih tinggi 1,8 kali dari total yang diserap sebesar Rp 9,7 triliun. Surat obligasi seri FR63 dengan imbal hasil tertinggi yang dimenangkan sebesar 7,25 persen dengan kupon 5,62 persen.
Menurut Lana, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6 persen mendorong investor untuk meminta imbal hasil lebih tinggi. "Investor terus menekan yield karena risiko meningkat pasca kenaikan inflasi dan kenaikan BBM bersubsidi."
Hingga lelang kemarin, SUN yang diterbitkan mencapai total Rp 101,2 triliun dari rencana penerbitan surat berharga negara (SBN) total sebesar Rp 378 triliun pada tahun 2013.
PDAT | M. AZHAR