TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Ahmad Gani Gazali mengatakan pihaknya akan mengumumkan tarif jembatan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa saat pengoperasian. “Tidak bisa diumumkan saat ini karena akan dihitung lagi dan akan ada perubahan-perubahan dari rencana bisnis,” ujar Gani kepada media selepas menikuti Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR, Senayan, Rabu, 12 Juni 2013.
Perubahan-perubahan yang dimaksud misalnya di perencanaan awal hanya akan membangun satu jembatan, ternyata ada dua, atau lebarnya yang awalnya 3 meter menjadi 3,5 meter. Menurut Gani, perubahan lingkup seperti itu harus dikaji ulang lagi untuk menentukan nilai tarif yang pas.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) mengusulkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum besar tarif tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa sebesar Rp 10 ribu untuk mobil dan Rp 4 ribu untuk motor karena tarif sebesar itu relatif murah untuk masyarakat Bali pada umumnya. “Tarif tol ini rencananya akan diterapkan tarif terbuka, yaitu hanya sekali bayar untuk sekali tempuh,” kata Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi.
Namun menurut Gani, tarif tol tersebut tidak bisa diusulkan karena merupakan hasil lelang yang harus diputuskan bersama. “Kami tak bisa mengeluarkan besaran tarifnya sekarang karena akan mempengaruhi asumsi publik, di media sudah banyak keluar nilainya nanti kalau ternyata lebih tinggi, masyarakat protes,” ucapnya.
Jembatan tol ini merupakan jembatan tol terpanjang di Indonesia dengan total panjang 12,7 kilometer dan 10 kilometer berada diatas permukaan laut dangkal. Jembatan ini mulai dibangun pada bulan Maret 2012 dan di bulan Oktober 2013 sudah bisa digunakan.
Jembatan tol ini terdiri atas empat ruas tol dan memiliki panjang sekitar 12,7 kilometer. Konstruksi tol 10 kilometer berdiri di atas laut dan sekitar 2 kilometer di atas tanah darat. Lebar jalan utama tol itu hampir sepanjang 26 meter ditambah 4-5 meter untuk sepeda motor.
TIKA PRIMANDARI