TEMPO.CO, Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya meminta manajemen Merpati Airlines (MNA) menjamin keselamatan penumpang yang menggunakan jasa angkutan pesawat itu. Sehingga kecelakaan seperti di Bandara El Tari Kupang, Senin, 10 Juni 2013 lalu tidak terulang.
"Kami berharap manajemen merpati menjamin keselamatan penumpang terutama di daerah ini," kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat menerima Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo di Kupang, Rabu, 12 Juni 2013.
Kunjungan Dirut Merpati ini untuk menjelaskan kecelakaan pesawat MA60 di Bandara El Tari Kupang. Menurut Frans, masyarakat NTT sejak tahun 70-an mengandalkan Merpati yang melayani penerbangan perintis dan komersial ke sejumlah wilayah. "Dengan kejadian itu tentu pemakai jasa Merpati trauma menggunakan jasa penerbangan Merpati," katanya.
Direktur Utama Merpati, Rudy Setyopurnomo menjaminan keselamatan masyarakat NTT dan Indonesia yang menggunakan jasa penerbangan Merpati. "Kami siap memberikan jaminan keselamatan bagi pengguna jasa Merpati," katanya.
Menurut dia, Merpati memiliki simulator untuk penerbangan rute-rute yang dilayani Merpati MA 60 termasuk di NTT. "Merpati juga memiliki hanggar yang bisa melakukan overhall pesawat MA 60 di Surabaya," katanya.
Karena itu, dia meminta masyarakat NTT tidak takut menggunakan jasa angkutan penerbangan Merpati. Pesawat tipe MA60 digunakan Merpati sejak Desember 2010. "Bukan semua buatan China, tetapi kombinasi komponen-komponen utamanya berasal dari Eropa dan Amerika," katanya.
Pesawat Merpati tipe MA60 bernomor penerbangan MZ 6517 rute Soa - Kupang mengalami kecelakaan di Bandara El Tari, Kupang, NTT, Senin sekitar pukul 09.40 WITA.
YOHANES SEO