TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, R. Sukhyar mengatakan data hasil survei geologi bisa diakses oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas secara cuma-cuma. Alasannya, sebagai badan milik pemerintah, ada kewajiban untuk keterbukaan informasi kepada publik.
"Data geologi selama ini terbuka untuk publik sebagai kewajiban pemerintah membuka data," kata Sukhyar saat ditemui di sela-sela Seminar Nasional Peranan Data Airborne dan Ground Geophysics-Geology di Hotel Grand Sahid Jaya, Selasa, 11 Juni 2013.
Buktinya, menurut dia, terlihat dari peran informasi yang saat ini menjadi salah satu pendorong iklim investasi yang menarik. "Dengan adanya kegiatan usaha pertambangan 10 ribu IUP atau 300 kontrak karya itu tidak mungkin kalau tanpa informasi geologi," ujarnya.
Kendati demikian, Sukhyar mengakui masih sering ada keluhan dari para pelaku industri mineral dan migas tentang kurang komprehensifnya data milik pemerintah (Badan Geologi). Menurut dia, justru keluhan tersebut menjadi kesempatan untuk terus menata data. "Kami melakukan tugas untuk mengintegrasikan data mentah dari pelaku industri yang dilaporkan pada SKK Migas, kemudian dipergunakan lagi oleh mereka," ujarnya.
Data yang diolah oleh Badan Geologi ini, menurut Sukhyar bisa diakses secara gratis oleh para pelaku industri mineral, minyak dan gas bumi. Hanya saja, jika data yang diminta oleh pelaku industri memiliki tingkat kerumitan tertentu, akan dikenakan biaya dan persyaratan tertentu. "Tapi skala (biaya) tidak sampai jutaan," kata dia.
Dalam diskusi, perwakilan Kontraktor Migas dari KrisEnergy, Rahmat mengaku terbantu dengan data milik Badan Geologi ini. Kontraktor yang yang mengelola Blok Udan Emas di Papua, ini bahkan mengaku akan mempersiapkan sejumlah anggaran untuk bisa mengakses kebutuhan data di blok eksplorasinya.
Saat membuka Seminar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo mengatakan data hasil survei geologi harus layak dijual. Maksudnya, data hasil pemetaan wilayah didorong untuk bisa menjadi sumber informasi bagi pelaku industri untuk meningkatkan eksplorasi dan penemuan sumber daya mineral, minyak, dan gas baru.
"Kuncinya, Badan Geologi harus make sure bahwa data ini diinformasikan, didiseminasikan, dan dipublish kepada para pelaku industri," kata Susilo.
Badan Geologi dalam dua hari ini akan menggelar Seminar Nasional tentang Peranan Data Survei Airborne dan Ground Geophysics-Geology untuk meningkatkan eksplorasi sumber daya energi dan mineral di kawasan timur Indonesia. Survei Airborne sendiri, merupakan pemetaan magnetik dan radiometri yang menjadi dasar perkembangan ilmu kebumian.
Dalam dunia eksplorasi hidrokarbon dan mineral, data geomagnet dan radiometri selain data gayaberat memainkan peran yang dominan, yakni menjadi survei pendahuluan pada suatu daerah luas yang belum tereksplorasi.
AYU PRIMA SANDI
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Pemukul Pramugari Diambil Paksa dari Rumah Sakit
Pemerintah Beri Jaminan untuk Pemukul Pramugari
SMS Ini Beredar Sehari Sebelum Cebongan Diserang
Hujat Nabi, Bocah Diberondong Pemberontak