TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menyatakan akan segera menetapkan harga pembelian dan penjualan kedelai menyusul penugasan kepada Perum Bulog untuk melaksanakan pengamanan harga dan penyaluran kedelai. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan bahwa perhitungan mengenai hal tersebut sudah dilakukan. “Insya Allah segera (diterbitkan),” ujarnya, Senin 10 Juni 2013.
Hal utama yang diperhatikan, menurut Gita, adalah biaya produksi petani. Sementara, tingkat produktifitas lahan pertanian kedelai di Indonesia tidak merata. Di daerah seperti Jember misalnya, satu hektare tanah bisa menghasilkan kedelai sebanyak 1,8 ton per tahun. Namun, secara nasional, produktifitas kedelai Indonesia hanya 1,4 ton per tahun.
Di daerah produktif seperti Jember, harga impas, yang tak memberi keuntungan atau kerugian bagi petani kedelai kala menjual hasil panennya adalah Rp 3.200 per kilogram. Hanya saja, dengan tingkat produktifitas nasional yang hanya 1,4 ton per hektare per tahun, maka harga impasnya adalah sekitar Rp 5.500. “Dengan keuntungan diharapkan mencapai 20-25 persen, maka, harga beli petani paling menguntungkan Rp 7.000 (per kilogram),” katanya.
Dengan harga tersebut, maka Bulog sebagai BUMN yang diamanahi untuk menjaga stabilitas harga bisa tetap mendapat untung. Yakni, dengan menjual kedelai pada perajin tahu tempe dengan harga tak lebih dari Rp 7.500 per kilogram. Seperti diamanatkan dalam pasal 3 Perpres 32 tahun 2013, dalam melaksanakan tugas pengamanan harga dan penyaluran kedelai itu, Perum Bulog dapat bermitra dengan BUMN dan/atau badan usaha lainnya.
Nyatanya, perhitungan itu tak bisa begitu saja diteken dan dijadikan peraturan. Kementerian Perdagangan kini masih menunggu Peraturan Menteri Pertanian yang di dalamnya menyebutkan pemetaan daerah produsen kedelai, termasuk penyebutan masa panen. Peraturan ini juga yang nantinya akan menjadi pedoman Bulog untuk menyerap kedelai petani.
Ketua II Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakopti) Sutaryo menyatakan tetap menunggu keputusan pemerintah tersebut. “Tolong segera. Karena bergejolaknya harga, sehari itu kita bisa beli kedelai dengan dua harga,” ujarnya.
Harga kedelai yang berlaku di pasaran saat ini, kata Sutaryo adalah antara Rp 7.500 - 7.700 per kilogram. Dalam sehari, harga bisa berubah dengan selisih antara Rp 50 - 100 per kilogramnya. Dengan kebutuhan mencapai 1,83 juta ton, maka perubahan harga itu diakuinya sangat terasa. Apalagi, perajin tahu tempe didonimasi oleh pengusaha kecil. “Kalau tempe gampang irisannya bisa dikecilin, tahu lebih sulit soalnya pakai cetakan.”
PINGIT ARIA
Taufiq Kiemas |Cinta Soeharto Bangkit?| Pemukulan Pramugari Sriwijaya| Penembakan Tito Kei
Baca Juga:
Taufiq Kiemas dan Kacamata Budiman Sudjatmiko
Jokowi 'Diam' Melayat ke Rumah Duka Taufiq Kiemas
Pemukul Pramugari Tidak Dikenakan UU Penerbangan
Perjalanan Politik Taufiq Kiemas
Mega Tunjuk Sulungnya Beri Sambutan untuk Kiemas
Ini Dia Anak Alay yang Ada di Dahsyat