TEMPO.CO, Jakarta -Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan kemungkinan pertumbuhan kredit properti akan terkoreksi karena kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. "'Kalau ada kenaikan BBM, pertumbuhan ekonomi turun kemudian ada koreksi di properti," ucapnya usai mengisi acara CIMB Regional Client Focus Day di Hotel JW Marriot Jakarta, Rabu 29 Mei 2013.
Bank sentral saat ini sedang memonitor kredit properti pada perbankan serta memonitor harganya juga untuk memastikan kredit properti tidak langsung terkoreksi. "Lending properti memang melebihi batas-batas normal, itu yang kita pantau terus," kata Perry.
Untuk kebijakan yang akan dikeluarkan BI terkait menjaga pertumbuhan kredit properti ini, Perry mengaku masih menunggu dampak kebijakan BBM terhadap pertumbuhan ekonomi. "Bagaimana persisnya, tunggu nanti kalau sudah ada kejelasan," ujarnya.
Saat ini bank sentral, ungkap Perry juga sedang mengkaji besaran loan to value kredit properti pada rumah kedua dan ketiga terkait dampak kenaikan BBM. "Kita belum sampai pada angka-angkanya, yang kita kaji adalah kita akan menerapkan second housing, third housing, arahnya seperti itu, tapi tunggu, saya tidak akan bicara detail saat ini," katanya.
LINDA TRIANITA