TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan pembangunan tol Medan-Kualanamu terhambat masalah pembebasan lahan. "Untuk pembebasan lahan baru mencapai 60 persen," katanya saat ditemui di Kantor Bina Marga, Jumat 10 Mei 2013.
Menurut Djoko, sudah ada blok yang setuju dengan harga yang ditawarkan. Tapi mereka menunggu blok lain untuk setuju. "Untungnya 40 persen lahan dimiliki PT Perkebunan Nusantara (PTPN)," katanya.
Menurutnya, hal tersebut cukup meringankan Bina Marga. Sayangnya, menurut Djoko, lahan PTPN tersebut ditinggali oleh beberapa warga yang kemudian mengatasnamakan lahannya.
Djoko menambahkan warga tersebut memiliki surat izin tinggal di atas lahan yang legal dimiliki PTPN. Permasalahannya adalah tidak adanya wewenang untuk membayar lahan yang bukan milik warga. "Hal ini yang masih diupayakan solusinya."
Djoko mengatakan pembebasan lahan ditargetkan selesai tahun ini. "Lelang bisa dilakukan jika lahan sudah siap 75 persen," ujarya.
Jalan tol Medan-Kualanamu resmi dibangun November 2012 lalu. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho meresmikan secara simbolik peletakan pertama proyek tol sepanjang 17,8 kilometer tersebut dengan menekan sirene di desa Penara, Kecamatan Batang Kuis, Medan, Sumatera Utara.
Biaya konstruksi tol dianggarkan sebesar Rp 1,347 triliun. Sebanyak 90 persen di antaranya merupakan pinjaman luar negeri dari Cina melalui Bank Exim Cina dan 10 persen sisanya dari anggaran pendapatan dan belanja negara.
WINNIE AMALIA R
Topik Terhangat:
Penggerebekan Teroris | E-KTP | Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Cinta Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Terpopuler
Jumat Pagi Terjadi Gerhana Matahari
Masih Heboh Foto Mesra Ariel ' Noah' dan Devi Liu
Nikahi Sefti, Ahmad Fathanah Mengaku Duda
Rooney Hapus 'Manchester United' dari Twitter-nya
Fathanah Ingin Hancurkan Citra PKS?