TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Natsir Mansyur mengatakan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kemarin di ITC Roxy Mas sekadar pencitraan dan bukan hal yang efektif. "Jelas hanya pencitraan," katanya ketika dihubungi Tempo hari ini, Kamis, 9 Mei 2013.
Pasalnya, Natsir menjelaskan, sidak yang dilakukan di lapangan tidak dibarengi dengan efektivitas regulasi yang ada. Menurut Natsir, kedua hal ini harus memiliki porsi yang setara. Jika berat sebelah, tidak berdampak apa-apa. "Malah bisa saja tindak pemalsuan tersebut semakin bertambah," katanya.
Natsir memprediksi jika ini terus dia (Gita) lakukan hanya akan menurunkan kinerja Kementerian Perdagangan. Peningkatan tindak pemalsuan juga dapat terjadi lantaran regulasi yang kurang dijalankan dengan baik.
Dia menegaskan, beberapa regulasi yang sudah ada harus dijalankan secara efektif dan ketat. Beberapa regulasi tersebut, seperti Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 62 Tahun 2009 dan Nomor 22 Tahun 2010 tentang Kewajiban Pencantuman Label pada Barang, serta Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Selular, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet.
Natsir menambahkan, Menteri Gita diharapkan jangan hanya mengumbar janji. "Harus tegas dan efektif," katanya.
AMRI MAHBUB