TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan pembangunan Waduk Jatibarang di Jawa Tengah telah mencapai sekitar 64 persen. Pembangunan waduk yang dimulai 2004 silam itu, direncanakan akan rampung Oktober 2013.
"Kami harapkan pengisian air waduk dapat dilakukan pada Oktober, sehingga dapat berfungsi efektif paling lambat tahun depan," kata Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Waduk Jatibarang, Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Kementerian Pekerjaan Umum, Anang Muchlis, Senin, 6 Mei 2013 di Semarang.
Baca Juga:
Anang menjelaskan, waduk Jatibarang ini membutuhkan lahan sekitar 266 hektare dengan biaya investasi mencapai Rp 599,95 miliar. Keseluruhan biaya pembangunan waduk dibiayai oleh pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Masih kurang dua persen lahan yang belum dapat dibebaskan dalam proyek itu,"kata Anang. Menurut Anang perundingan untuk pembebasan lahan sudah dilakukan, namun warga enggan melepaskannya. "Warga bersikukuh meminta harga di atas tawaran pemerintah senilai Rp 150 ribu permeter persegi," ujarnya.
Anang berharap, Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng dapat serius mengatasi masalah itu. Hal ini dikarenakan masalah yang dihadapi menjadi tanggung jawab di dua pemerintahan itu. "Lahan yang belum dibebaskan, yaitu seluas 12 hektare," kata Anang.
Baca Juga:
Waduk Jatibarang ini nantinya mempunyai kapasitas tampungan air waduk sebanyak 20,4 juta meter kubik. Pembangunan Waduk Jatibarang ini menjadi salah satu program penanganan banjir di Semarang.
Selain itu, waduk ini menjadi sumber air baku untuk air minum khususnya Semarang barat dan obyek pariwisata disekitartya. Sumber air baku di waduk ini berkapasitas 1.050 meter kubik per detik.
Waduk Jatibarang nantinya akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik mikro hidro dengan kapasitas 1,5 MegaWatt. Nilai investasi untuk membangun mikro hidro itu diperkirakan mencapai Rp 30 miliar.
Berdasarkan data teknik, waduk Jatibarang pembangunan tubuh bendungan berupa urugan batu berzona dengan inti di tengah. Waduk ini juga memiliki daerah tangkapan 54 kilometer persegi, luas genangan 184 hektare, muka air maksimum 155,30 meter, tinggi di atas pondasi 74 meter, elevasi puncak 157 meter, dan panjang puncak : 200 meter. Pembuatan sistem pengambilan (intake) waduk ini menggunakan tipe pengambilan miring dan menggunakan struktur pipa baja yang ditanam 1,4 meter di dasar terowongan.
WINNIE AMALIA R
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Istri Gus Dur Minta Segel Masjid Ahmadiyah Dibuka
Duit Ahmad Fathanah Mengalir ke Artis
Ayu Azhari Bisa Terjerat Kasus Pencucian Uang
Dagelan Hukum Susno Duadji