TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa menjelaskan bahwa defisit perdagangan Indonesia dengan Federasi Rusia di tahun 2012 tak lantas menyurutkan hubungan bilateral di sektor ekonomi. Indonesia bahkan tetap tertarik untuk mengimpor mesin industri dan otomotif, khususnya truk Kamaz, buatan Tatarstan.
"Truk yang kuat dan andal ini sering dipergunakan di sektor pertambangan," kata Hatta di Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian saat menerima kunjungan Presiden Tatarstan, Rustam Minnikhanov pada Kamis, 2 Mei 2013.
Selain Kamaz, Indonesia juga akan meningkatkan impor di sektor energi dan minyak, gandum, industri manufaktur, investasi dan perdagangan, serta di bidang pendidikan.
Bagi penggemar reli Dakar, pasti tidak akan asing dengan nama Kamaz. Truk ini telah mengumpulkan beberapa rekor kemenangan. Selain itu, Kamaz juga digunakan sebagai alat transportasi militer Rusia.
Hatta menjelaskan, saat ini pemerintah sedang upayakan dalam joint commission Indonesia-Federasi Rusia agar ekspor Indonesia bisa diterima di Tatarstan. "Unggulan kita di sana adalah karet alam, kopi, teh, sawit," ucap Hatta. Selain itu, dengan banyaknya muslim di Tatarstan, produk halal Indonesia pun diminati.
Hatta juga jelaskan defisit perdagangan tersebut bukan karena besarnya sektor konsumsi, tapi impor peralatan industri dan militer. Ia menjelaskan bahwa defisit dalam volume perdagangan sebesar US$ 4 miliar itu terjadi karena trend Eropa yang masih lesu. Pada Maret 2013, nilai perdagangan Indonesia malah surplus sebesar US$ 304,9 juta.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Begini Cara Mengetahui Keberadaan Susno Duadji
May Day, Ini 7 Tuntutan Buruh
Ayu Azhari Sering Ketemu Ahmad Fathanah
Kadin Pecat Pengusaha Oesman Sapta Odang