TEMPO.CO, Sumenep - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur semakin parah. Antrean kendaraan, khususnya bus dan truk, terlihat mengular di SPBU Gedungan sejak Selasa malam dan belum bergerak hingga Rabu, 24 April 2013.
Sejumlah sopir bus antar kota dalam provinsi (AKDP) serta bus pariwisata mengaku terpaksa menginap di SPBU untuk mendapatkan solar. "Saya sejak tadi malam, begitu nyampe Sumenep dari Surabaya, nurunkan penumpang, langsung ke SPBU, ngantre solar. Ya terpaksa saya nginap di pom, nunggu solar datang," kata Suherman, sopir bus Akas.
Menurut Suherman, menginap di pom bensin menjadi rutinitas wajib bagi dirinya sejak sebulan terakhir. Setiap selesai menurunkan penumpang di terminal, dia langsung mengantre dan jika tidak beruntung, ia harus bermalam di SPBU. "Kalau solar enggak ada, walau dua hari tetap menunggu," katanya.
Keluhan serupa juga diungkapkan Baidawi, sopir pikap. Karena bosan mengantre dirinya sempat nekat mencari solar ke Kabupaten Pamekasan, namun di sana persediaan solar pun juga kosong. "Balik lagi ke Sumenep, antre di sini saja," ujarnya.
Akibat solar langka, Baidawi mengaku nyaris tidak bisa bekerja normal seperti biasanya. "Mau cari muatan enggak bisa, solarnya enggak ada, otomatis pendapatan pun berkurang," katanya. Dia berharap pengiriman solar segera normal, agar situasi di masyarakat tetap tenang.
Sementara Moh. Guffron, petugas penerimaan tangki di SPBU Gedungan mengatakan jatah solar dari Pertamina memang berkurang jauh. Biasanya setiap hari pihaknya mendapat kiriman 8.000 liter per hari, saat ini per minggu hanya dikirim tiga kali, masing-masing satu tangki. "Jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Topik terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita lainnya:
Dahlan Tertarik Bikin Ladang Ganja
VIDEO Unik FBI Buka Pintu Pagar Kasus Bom Boston
Diduga Mark Up, Menteri Nuh: Ketemu Hatta, Beres
Jokowi: MRT seperti Mencabut Kumis Harimau
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0