TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Retail Banking PT Bank Permata Tbk. Lauren Sulistiawati menyatakan pihaknya menargetkan ada sekitar 200 ribu pengguna BlackBerry Messenger Money (BBM Money) tahun ini. "Sejauh ini cukup sejalan dengan apa yang kita targetkan,” ujarnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Gedung WTC II, Selasa, 23 April 2013.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari lalu, hingga akhir bulan Maret sudah ada sekitar 50 ribu pengguna BBM Money. Ia pun yakin target perusahaan bakal tercapai karena pengguna BlackBerry di Indonesia masih banyak. "Kami sudah riset dan masyarakat masih banyak yang memakai BB.”
Produk layanan Bank Permata ini merupakan solusi uang elektronik (e-money) sehingga bisa memudahkan nasabah dalam bertransaksi. "Tidak perlu tahu nomor rekening, jadi prosesnya seperti kirim sms,” kata Lauren. Bagi bank, BBMoney merupakan salah satu strategi untuk mengumpulkan dana murah.
Seperti diketahui, BBM Money memiliki dua layanan yakni layanan dasar (basic) dan layanan lengkap (full service). Untuk layanan basic, saldo maksimum Rp 1 juta dan limit transaksi per bulan Rp 20 juta. Sedangkan untuk full service, saldo maksimum Rp 5 Juta dan limit transaksi per bulan Rp 20 juta.
Lauren juga menjamin keamanan pengguna BBM Money karena Bank Permata telah mengadakan banyak testing dari internal maupun eksternal. "BI juga sudah melakukan audit untuk melihat bagaimana segi security BBM Money,” ucap Lauren.
Ia mencontohkan, ketika ponsel dari pengguna BBM Money hilang, nasabah tersebut bisa langsung lapor ke Bank Permata dan pegawai bank bisa langsung mem-block akses BBM Money. "BBM Money ini sebagai tools-nya, uangnya sendiri ada di bank", ujar Lauren.
LINDA TRIANITA