TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Adira Multi Finance, Willy S. Dharma mengaku tak khawatir dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak subsidi. Belajar dari pengalaman kenaikan harga BBM subsidi pada tahun 2009, pihaknya justru tetap optimistis pembiayaan akan tetap tumbuh.
"Kenaikan harga BBM 2009 saat itu tidak berdampak besar ke pembiayaan motor dan mobil. Pembiayaan mobil bahkan tetap tumbuh 20 persen," kata Willy usai paparan kinerja keuangan kuartal pertama Bank Danamon, Kamis, 18 April 2013.
Rencana kenaikan BBM subsidi sebesar Rp 2.000 per liter, menurut Willy justru mendorong pertumbuhan pembiayaan kendaraan roda dua. "Saya perkirakan pembiayaan sepeda motor justru tumbuh 7-8 persen," ujarnya.
Alasannya, rencana kenaikan harga BBM subsidi hanya akan diterapkan bagi kendaraan roda empat berpelat hitam. "Jadi orang yang memakai mobil justru berpindah ke motor."
Perseroannya juga belum berniat mengoreksi target pembiayaan sebesar 1,1 juta unit kendaraan bermotor tahun ini. "Hanya turun sedikit dari prediksi 1,2 juta unit. Tapi kami yakin 1,1 juta unit bakal tercapai didukung adanya belanja Pemilu juga," ucapnya.
Adapun realisasi pembiayaan selama kuartal pertama tahun 2013 ini mencapai Rp 45 triliun atau tumbuh 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Pembiayaan motor memang masih agak turun efek pengaruh aturan LTV semoga kuartal II nanti ada perbaikan," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Bisnis Terpopuler
BBM Mobil Pribadi Naik, Tak Ada BLT
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Harga BBM Ganda, Penyelewengan Bakal Marak
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan