TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menambah jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk melayani pembelian bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, upaya ini dilakukan untuk menjamin kebutuhan masyarakat sesuai dengan rencana pemerintah untuk membatasi penyaluran BBM bersubsidi. "Tambahan SPBU BBM non-subsidi disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan setelah kuota BBM subsidi, terutama solar, dibatasi," kata dia melalui keterangan tertulis, Ahad 14 April 2013.
Namun Hanung tidak memperinci tambahan SPBU non-subsidi yang akan dibangun Pertamina. Dia mengatakan saat ini terdapat 3.711 unit SPBU yang melayani penjualan Pertamaz dan Pertamax Plus serta 952 instalasi penvusuan solar non-subsidi atau Pertamina DEX. Di samping menambah SPBU, Pertamina menyiapkan 110 unit pelayanan bergerak (mobile agent) yang menjual solar non-subsidi serta 9 agen khusus untuk Pertamina DEX.
Hanung mengatakan saat ini kuota solar bersubsidi mencapai 14,28 juta kiloliter, lebih rendah 8,3 persen jika dibandingkan realisasi penyaluran 2012 yang mencapai 15,56 juta kiloliter. Hingga kuartal pertama tahun ini, distribusi solar bersubsidi di seluruh daerah telah melampaui kuota nasional hingga 5,2 persen. Meski penyalurannya dibatasi, dia menegaskan stok BBM Pertamina tidak mengalami masalah. "Namun penyalurannya harus diatur agar stok cukup hingga akhir tahun," ujarnya.
Dalam rapat koordinasi di kantor Menteri Perekonomian Jumat 12 April 2013, pemerintah mengusulkan dua harga berbeda BBM bersubsidi. Untuk mobil pribadi, pemerintah mengusulkan kenaikan harga. Adapun untuk kendaraan umum dan sepeda motor, harganya tetap Rp 4.500 per liter untuk solar dan Premium.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan pemerintah akan menyiapkan pompa bensin yang khusus menjual BBM bersubsidi untuk mobil pelat hitam. Rencana ini bisa diterapkan untuk daerah memiliki banyak pompa bensin. "Mereka tidak mendapat subsidi penuh sehingga harganya lebih mahal." katanya.
ANANDA TERESIA | ROSALINA