TEMPO.CO, Surakarta - Pembatasan solar bersubsidi membuat solar langka di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Surakarta. Ketua paguyuban pengawas SPBU di Surakarta, Yuli Sutiono, mengatakan, rata-rata kiriman solar dikurangi separuhnya. "Sehingga kami harus membatasi penjualan," katanya kepada Tempo, Kamis, 4 April 2013.
Untuk kendaraan pribadi dan truk, hanya boleh membeli maksimal Rp 100 ribu. Sedangkan untuk angkutan umum, seperti bus, dilayani hingga Rp 200 ribu. Pembatasan penjualan pun menuai protes dari masyarakat.
Yuli mengaku banyak pengawas SPBU yang diprotes masyarakat. "Masyarakat beralasan mau beli banyak, kok tidak boleh," katanya. Kebanyakan konsumen yang protes adalah pemilik mobil pribadi yang tengah melakukan perjalanan jauh. "Biasanya mereka ingin mengisi penuh tangki mobilnya."
Dia mengatakan, pembatasan pembelian terpaksa dilakukan agar penjualan bisa merata. Selain itu, agar tidak cepat kehabisan stok solar. Dengan pembatasan pun, stok solar cepat habis. Yuli mencontohkan, SPBU Sekip yang dia kelola mendapat kiriman 8.000 liter solar pada pagi hari, namun pada sore hari sudah ludes terjual. "Hari berikutnya kami tidak jualan karena biasanya solar dikirim dua hari sekali," ucapnya.
Salah seorang sopir truk barang yang ditemui di Pasar Legi, Solo, Joko Susanto, mengatakan, saat ini sangat sulit membeli solar. "Saya punya SPBU langganan di Banyudono, Boyolali. Tapi hanya boleh beli Rp 200 ribu," katanya.
Tapi SPBU langganannya tidak rutin menjual solar. Kadang sehari jualan, kadang hari berikutnya tidak jualan karena tidak punya stok. "Kalau beli di SPBU lain, hanya dapat Rp 50-100 ribu," ucapnya.
Juru bicara Pertamina Pemasaran Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta, Heppy Wulansari, mengatakan, pembatasan solar bersubsidi akan dilakukan sepanjang tahun. "Selama kuota tidak ada perubahan, tetap ada pembatasan," katanya.
Jika memenuhi permintaan SPBU, dia memastikan kuota solar subsidi tidak akan cukup hingga 31 Desember 2013. Menurut dia, Pertamina sudah menghitung alokasi harian agar bisa mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun. "Kami sudah membagi alokasi harian sepanjang tahun," ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
Partai Demokrat | Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita terpopuler lainnya:
Video Polantas-Bule 'Damai' Beredar di Youtube
Video Youtube: 'Damai', 'Polisi' Traktir Bule Bir
Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak
Berapa Gaji Lurah dan Camat yang Dilelang Jokowi?