TEMPO.CO, Pamekasan-Sepekan terakhir para nelayan di wilayah Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur berhenti melaut. Di Desa Brenta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, puluhan nelayan tak melaut akibat kelangkaan solar. "Jeriken sudah antri berhari-hari di SPBN (stasiun pengisian bahan bakar nelayan), tapi enggak diisi juga," kata Muharrom, nelayan Desa Brenta Pesisir, Senin 1 April 2013.
Tak hanya langka, kata dia, nelayan juga merasa dipersulit saat hendak membeli solar. Nelayan, misalnya, harus mendapat surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat jika ingin membeli solar. " Tidak ada rekomendasi, tidak bisa beli solar," ujar Muharrom.
Pemilik SPBN Desa Brenta Pesisir, Wardan mengatakan stok solar di SPBN memang sedang kosong. Akibatnya mereka tidak bisa melayani kebutuhan nelayan. Ia mengaku sudah meminta tambahan kuota ke Pertamina tapi tidak ada kepastian pasokan akan diberikan.
Menjawab soal keharusan nelayan mendapat surat rekomendasi untuk membeli solar, Wardan mengaku sudah mengetahuinya. Namun, kata dia, saat ini bukan regulasi yang dibutuhkan nelayan, tapi tambahan kuota solar agar tetap bisa melaut. "Percuma ada regulasi, kalau solarnya enggak ada," katanya.
Wardan menambahkan rata-rata kebutuhan solar nelayan Brenta pesisir mencapai 100 liter per hari atau 200 kilo liter per bulan. "Ini harus ditambah, tidak cukup," katanya.
Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Pamekasan, Nurul Widiastuti mengatakan rekomendasi pembelian solar harus diberlakukan guna menghindari penyalahgunaan solar di luar kebutuhan meluat. Menurutnya, hanya nelayan terdaftar yang diberi rekomendasi.
Mengenai kelangkaan solar, Nurul mengatakan pihaknya juga sudah mengirim surat permohonan penambahan kuota solar untuk SPBN Brenta pesisir ke Pertamina. Permohonan ini, kata dia, dilampiri keterangan jumlah nelayan, jumlah kapal dan kebutuhan rata-rata perbulan. "Tapi belum ada perkembangan, kami tidak bisa memaksa Pertamina," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Malam Jahanam di Cebongan
'Jangan Terpancing Cebongan versi Idjon Djanbi'
Akun Idjon Djanbi Bisa Ubah Persepsi Publik