TEMPO.CO , Jakarta:Bank Sentral Siprus menyampaikan deposan besar di Bank of Cyprus akan kehilangan 60 persen simpanan di atas 100 ribu Euro. Pemerintah Siprus hanya akan memberikan saham senilai 37,5 persen dari total simpanan di atas 100 ribu Euro. "Sisanya tidak akan pernah dibayar," demikian Reuters menuliskan.
Konversi simpanan ke dalam saham ini merupakan syarat dari bailout senilai 10 miliar Euro dari Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF). Prasyarat bailout ini sekaligus memberi sinyal banhwa Siprus tak lagi jadi pusat pendanaan luar negeri. Hal ini diprediksi bisa membuat pertumbuhan ekonomi Siprus memburuk dan naiknya angka pengangguran.
Reuters mengabarkan, tak ada tanda-tanda ketakutan dari nasabah di negara-negara zona Eropa lainnya - Yunani, Italia dan Spanyol - paska kejadian di Siprus. "Siprus ini adalah kasus spesial," kata Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble. Ia menegaskan simpanan nasabah di bank-bank Eropa aman.
Permasalahan di Siprus membuat pelaku pasar yang khawatir menarik investasinya di semua aset berisiko dan mengalihkannya ke aset-aset yang lebih aman. Kondisi tersebut memicu pelemahan mata uang dan pasar finansial. Nilai tukar euro atas dolar bahkan sempat terpuruk ke level terendahnya sepanjang 2013 yakni US$ 1,28, yang diikuti dengan perlemahan mata uang berisiko lainnya termasuk rupiah.
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menjelaskan, di zaman global persoalan kecil bisa membuat riak-riak dalam perekonomian dunia. "Orang memberikan istilah risk off dalam keuangan internasional," ucapnya pertengahan pekan ini.
Ketika terjadi risk off, investor akan mencari tempat aman safehaven yaitu dolar AS dan emas. "Jika dimonitor pergerakan keuangan dunia, maka IHSG, nilai tukar di berbagai negara dunia akan melemah, dan dolar AS menguat, harga emas naik. Mudah-mudahan sudah mulai berakhir," ucapnya.
REUTERS | MARTHA THERTINA
Topik terhangat:Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Krisis Bawang | Harta Djoko Susilo Nasib Anas
Baca juga
EDISI KHUSUS: Guru Spiritual Seleb
Harga Naik, Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Stabil
Agus Martowardojo Terpilih Sebagai Gubernur BI
Kandidat Deputi Gubernur BI Dicecar soal Century
Pemerintah Harus Dukung Kebijakan BI Rate