TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek, Tri Handoyo mengatakan, perusahaannya menyerahkan proses penentuan orang-orang yang berhak mendapatkan kartu e-ticket langsung kepada pemerintah. “Kami hanya menyediakan sistem, mesin, kartu, dan infrastruktur penunjang e-ticket. Penentuan siapa yang berhak dan yang tidak merupakan kewenangan pemerintah,” kata Tri.
PT KAI Commuter Jabodetabek sudah selesai memasang sekitar 150 gate e-ticket dari target 300 per akhir April, di seluruh stasiun di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. “Kami juga sudah menyiapkan sekitar 8.000 kartu e-ticket yang dapat diperoleh oleh masyarakat,” kata dia.
Berdasarkan data PT KAI Commuter Jabodetabek, perusahaan itu telah mengangkut 134 juta penumpang KRL dan commuter line pada 2012 atau rata-rata 420 ribu penumpang per hari. Dari jumlah tersebut, penumpang KRL ekonomi tercatat ada sebanyak 46 juta penumpang, atau rata-rata 120 ribu penumpang per hari.
Kementerian Perhubungan sendiri menggunakan data penerima bantuan langsung tunai sebagai basis data pemberian kartu e ticket commuter line khusus masyarakat berpenghasilan rendah. “Data itu sudah ada di Kantor Wakil Presiden dan siap digunakan,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, saat dihubungi Kamis, 28 Maret 2013.
RAFIKA AULIA
Berita Terkait
Tiket Kereta Anak Disamakan dengan Dewasa
Tak Kebagian Tiket, Calon Penumpang Kereta Ngamuk
Tiket Kereta Ekonomi Juga Ludes
Jelang Natal, Tiket di Stasiun Senen Ludes
Topik Terhangat Tempo: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo