TEMPO.CO, Padang - PT Angkasa Pura II menyatakan, jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau sepanjang 2012 sebanyak 1,283 juta penumpang. "Untuk tahun ini, kami menargetkan 1,33 juta penumpang," kata General Manager Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Rian Hadihito, di kantornya, Rabu, 27 Maret 2013.
Angkasa Pura II juga menargetkan peningkatan kargo, dari 13.798 ton tahun lalu menjadi 15.173 ton untuk 2013. Rian menuturkan, sejak beroperasi pada 2005, bandara tersebut belum pernah menghasilkan laba. "Tahun ini diperkirakan rugi Rp 35 miliar," ucapnya.
Rian menjelaskan, tahun lalu, bandara tersebut mengalami kerugian Rp 18 miliar. Kerugian itu, kata Rian, tidak sebanyak yang diperkirakan, yaitu Rp 29 miliar. Sedangkan, pada 2011, Bandara Internasional Minangkabau merugi Rp 25 miliar. Bandara Internasional Minangkabau baru bisa menghasilkan laba apabila memiliki 30 ribu penumpang per hari. "Sedangkan sekarang baru 3.000-4.000 penumpang per hari, masih jauh," ucapnya.
Ia pun menyatakan, kelas bandara tersebut masih jauh sekali dengan Bandara Soekarno-Hatta, Banten. "Walaupun internasional, bandara ini masih digolongkan kelas dua," ujarnya.
Pengelompokan bandara ke dalam kelas-kelas tertentu diatur oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Perhubungan. Rian menuturkan, suatu bandara baru dapat disebut sebagai bandara kelas satu apabila memiliki setidaknya 2,5 juta penumpang per tahun. Sedangkan, kata dia, jumlah penumpang di Bandara Internasional Minangkabau belum mencapai angka itu.
Rian pun mengungkapkan, bandara tersebut sudah menerapkan standar internasional. Namun, fasilitas dan prasarana yang ada masih sederhana. Ia menuturkan, selama ini, yang menjadi mindset dalam menentukan kualitas suatu bandara adalah fasilitas dan estetika. "Kalau tolak ukurnya fasilitas, kami menyerah," ucapnya.
MARIA YUNIAR