TEMPO.CO , Jakarta:Sebanyak 332 kontainer bawang putih di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sudah siap dilepas. "Semua perlengkapan administrasi sudah siap, hari ini diumumkan kebijakannya," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Bachrul Chairi, saat dihubungi Tempo, Minggu, 17 Maret 2013.
Bachrul mengatakan pemerintah telah mengetahui para pemilik kontainer-kontainer bawang tersebut. Namun Bahrul menolak menjelaskan detil bawang itu. "Kita tunggu saja, waktu Pak Menteri konferensi pers," ucapnya.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menginstruksikan membongkar kontainer bawang putih impor yang menumpuk di Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pembongkaran dipercepat agar operasi pasar segera digelar. "Dipercepat pembongkarannya untuk didistribusikan ke pasar," katanya di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, 14 Maret 2013.
Operasi pasar bawang putih dinilai tidak tepat karena produk di pasaran kosong. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Hadi Prasetyo, mengatakan akan mengawasi lebih ketat gudang-gudang penyimpanan bawang putih impor. Importir diwajibkan memiliki registrasi gudang. Jika tidak mengantongi registrasi tersebut, dianggap menimbun.
Tim pengawas sudah turun ke gudang-gudang tersebut. Kendati demikian, tim diminta bersikap lunak. "Mengutamakan musyawarah mufakat," katanya. Importir yang tidak paham aturan akan diberi kelonggaran. "Masak dengan rakyat sendiri main hitam-putih."
Hadi menduga menumpuknya kontainer bawang putih bagian dari kartel pangan. Importir nakal menahan bawang putih di Terminal Petikemas dan baru dikeluarkan ketika stok berkurang. Selanjutnya, bawang putih akan dijual di pasaran lokal dengan harga yang lebih tinggi.
MARIA YUNIAR
Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Kontroversi Densus
Simpanan dan Istri-istri Djoko Susilo
Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses
Yusuf Supendi Gabung Hanura, Anis Matta Cuek
Bawa 3 Kg Ganja, Mobil Tabrak Polisi Hingga Tewas