TEMPO.CO, Palangkaraya - Lonjakan harga bawang dirasakan oleh warga di daerah pedalaman Kalimantan Tengah. Di Desa Kereng Pangi, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, harga bawang putih terus meroket dari Rp 65 ribu per kilogram menjadi Rp 85 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah dari Rp 50 ribu per kilogram menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Selain mahal, untuk mendapatkannya pun sulit.
Kenaikan harga bawang juga memberatkan para pedagang makanan di Pasar Kereng Pangi. Rusdi, pedagang makanan khas Banjar, mengatakan, omzetnya merosot. Sebelum kenaikan harga bawang, setiap hari ia bisa mendapatkan penghasilan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Tapi kini maksimal Rp 150 ribu per hari.
”Kami tidak mungkin mengurangi penggunaan bawang dalam memasak karena akan berpengaruh terhadap rasa masakan,” katanya, Minggu, 17 Maret 2013.
Tono, pedagang bakso keliling yang berjualan di sekitar terminal taksi antar-kota, juga mengeluhkan kenaikan harga bawang. Agar tidak merugi terlalu besar, Tono mengurangi takaran penggunaan bawang putih. ”Pelanggan saya kebanyakan anak-anak. Tidak jadi masalah karena mereka belum tahu membedakan rasa,” ujarnya.
Rusdi, Tono, maupun pedagang lainnya meminta pemerintah segera mengambil tindakan agar harga bawang kembali normal.
Sedangkan di pasar tradisional di Palangkaraya, seperti Pasar Kahayan dan Pasar Palangkasari, saat ini harga bawang merah dan bawang putih semakin melonjak tajam. Bila sepekan lalu harga bawang putih Rp 45 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah dari Rp 38 ribu per kilogram menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
KARANA WW