TEMPO.CO , Jakarta:Sehari setelah mendapat kritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menangani lonjakan harga bawang putih dan bawang merah, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan melakukan peninjauan untuk mengetahui pasokan dan harga bawang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 15 Maret 2013. Ia juga sempat berdialog dengan beberapa pedagang di pasar induk itu.
"Pedagang bawang merah dan putih mengatakan harganya sudah naik signifikan dalam dua-tiga minggu terakhir. Kita akan menyikapi dalam waktu dekat termasuk dengan Kementerian Pertanian," katanya.
Kepada pedagang, ia mengatakan lonjakan harga karena minimnya pasokan dan tidak ada praktik penimbunan oleh importir. "Ada gangguan masalah pasokan sehingga harga naik menjadi Rp 50.000/kg lebih. Kita juga cek di beberapa gudang dan tidak ada penimbunan," katanya.
Candra, seorang pedagang bawang putih yang ditemui Gita menyatakan saat ini harga komoditas yang sebagian besar dipasok dari Cina itu berkisar antara Rp 60-70 ribu per kilogram. “Tiga puluh tahun saya jualan bawang, harganya tidak pernah setinggi ini,” katanya.
Martha, seorang pedagang bawang merah juga menyatakan keheranan yang sama. Selama ini, bawang merah masih cukup banyak dipasok dari dalam negeri seperti Brebes atau Tegal. Ketika di daerah itu gagal panen, harganya tak pernah lebih dari Rp 20 ribu sekilo. Harga bawang merah saat ini antara Rp 40-50 ribu.
Pedagang berharap Gita dapat mengupayakan agar harga bawang segera diturunkan. Sebab, tingginya harga rempah ini membuat para pelanggan mereka mengurangi belanjaannya. "Ke depan nanti ada banyak bawang putih yang masuk ke pasar sehingga harga bisa relatif turun,” kata Gita. (Baca: Solusi SBY Atasi Lonjakan harga Bawang)
PINGIT ARIA
Berita Terpopuler:
Tiga Wacana Jokowi Jadi Presiden
Sisi Kelam Paus Fransiskus Bergoglio
Dituding Terima 4 M, Saan: Membayangkan Saja Tidak
21 Pemain Walk Out di Latihan Timnas
Venna Melinda Tegur Anggota DPR Yang Merokok