TEMPO.CO, Jakarta -Tingkat pengangguran di Amerika Serikat turun menjadi 7,7 persen pada Januari 2013 dari angka sebelumnya sebesar 7,9 persen. Departemen Tenaga kerja Amerika Serikat menyatakan, penurunan tingkat pengangguran tersebut terjadi setelah Amerika berhasil menciptakan 236 ribu lapangan kerja baru Januari lalu.
Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan perkiraan para analis. Sebelumnya para analis memprediksi tingkat pengangguran Amerika Serikat akan terjebak pada kisaran 7,9 persen selama dua bulan berturut-turut dan hanya mampu menciptakan 165 ribu lapangan kerja baru. Persentase tersebut juga menjadi tingkat pengangguran terendah Amerika Serikat sejak Desember 2008, atau saat resesi ekonomi mulai berlangsung.
"Sangat jelas terjadi kemajuan dalam pasar tenaga kerja Amerika Serikat,” kata Kepala Strategi Pasar dari Worldwidemarkets, Joseph Trevisani. Ia mengatakan, ekonomi nasional Amerika Serikat telah menciptakan dua kali lipat lebih banyak pekerjaan baru dibandingkan kuartal dua tahun lalu yang menjadi titik terendah tingkat pengangguran Amerika Serikat.
Para analis memperkirakan, tambahan lapangan pekerjaan itu berasal dari berbagai sektor pekerjaan. Analis menyatakan bisnis jasa telah menambah 73 ribu lapangan pekerjaan baru pada bulan lalu, sektor industri konstruksi mempekerjakan 48 ribu karyawan baru, sektor kesehatan telah menyerap 32 ribu pekerja baru, dan sektor ritel telah mempekerjakan 24 pekerja baru pada bulan lalu.
Hanya saja, analis memperkirakan pemerintah telah kehilangan 10 ribu pekerja di sektor pendidikan pada Februari lalu. Totalnya, sektor pendidikan telah kehilangan 340.700 pekerja sejak 2009 silam. “Itu jumlah yang sangat kuat dan langka yang harus dipecahkan,” kata ekonom senior dari RBC Capital Markets, Jacob Oubina.
Hanya saja, Trevisani memperingatkan kemungkinan terjadinya optimisme yang “relatif” di negara tersebut. Sebab, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tetap lambat padahal tingkat penganggurannya turun. Data Pemerintah Amerika Serikat menunjukkan, perekonomian negara tersebut naik moderat pada periode Oktober-Desember, yaitu hanya tumbuh 0,1 persen.
BBC-RAFIKA AULIA