TEMPO.CO, Jakarta - Pameran produk retail MUBA 2013 yang diselenggarakan di Basel, Swiss, telah berakhir, Ahad, 3 Maret 2013 kemarin, waktu setempat. "Produk Indonesia ternyata laris-manis di Swiss," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2013.
Menurut Gusmardi, produk Indonesia yang beragam sangat menarik perhatian para pengunjung pameran yang tidak hanya datang dari Swiss, tetapi juga dari negara lainnya, seperti Jerman, Italia, Prancis, Jepang, Cina, Afrika Selatan, dan Timur Tengah.
Satu perusahaan Indonesia dari sejumlah peserta pameran MUBA, PT Kampung Kearifan Indonesia (Javara), mencetak transaksi dagang sebesar US$ 800-1.000 per harinya. Perusahaan ini merupakan satu-satunya yang menjual material makanan, seperti gula, garam, beras organik, minyak sayur, kopi luwak, wedang jahe, dan snack sagon. "Stan Javara selalu ramai dikunjungi para pembeli," ujar Gusmardi.
Selain mencetak penjualan secara retail, kata Gusmardi, Javara juga berhasil meraih kontrak dagang senilai US$ 4.000 dari seorang pembeli asal Swiss, Hendick Jacob, yang memiliki toko makanan organik di Basel, Swiss.
Selain mempromosikan produk-produk Indonesia, Paviliun Indonesia juga menampilkan pertunjukkan budaya berupa tarian tradisional dan sajian kuliner nusantara setiap harinya. Pertunjukan tersebut mampu meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. "Pada akhir pekan kemarin, para pengunjung yang datang ke Paviliun Indonesia bahkan dapat mencapai sekitar 8.500 orang," kata Gusmardi.
PINGIT ARIA