TEMPO.CO, Hong Kong - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkuat bisnis remitensi dengan memperkuat cabang di luar negeri, terutama di kawasan Asia. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, pada 2012, total transaksi remitensi mencapai lebih dari US$ 3,6 miliar atau tumbuh sebesar 56 persen dibandingkan 2011 sebesar US$ 2,3 miliar. Kenaikan itu seiring semakin tingginya aktivitas remitensi di segmen pasar buruh migran Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Menurut dia, transaksi remitensi termasuk incoming dan outgoing remittance yang dilakukan oleh buruh migran dalam mata uang dolar Amerika Serikat, Yen Jepang, dolar Hong Kong, dan mata uang rupiah ke Indonesia. Bank dengan aset terbesar di Indonesia ini menargetkan ekspansi bisnis akan difokuskan di wilayah Asia karena potensi pasar dan perekonomian di wilayah ini sangat baik.
“Masyarakat Indonesia yang bekerja maupun berbisnis di negara-negara Asia cukup banyak,” kata Zulkifli saat meresmikan perluasan kantor cabang di Hong Kong, Minggu, 3 Maret 2012. Zulkifli tidak memerinci berapa target pertumbuhan remitensi di pasar Asia.
Perluasan cabang Hong Kong itu, kata dia, mempertimbangkan besarnya potensi pasar retail tenaga kerja Indonesia di sana. Total potensi pasar buruh migran di Hong Kong sebanyak 160 ribu orang. Sejak beroperasi pada 2010, kini bisnis Bank Mandiri di Hong Kong didukung melalui dua kantor cabang. “Bank Mandiri Hong Kong melayani pengiriman uang dari Hong Kong ke seluruh bank dan jaringan Kantor Pos di seluruh Indonesia,” ujar Zulkifli.
Sepanjang 2012, kredit yang disalurkan Bank Mandiri Hong Kong tumbuh 29 persen menjadi US$ 98,6 juta dari US$ 76,3 juta pada tahun sebelumnya. Kualitas kredit pun tetap terjaga, yang ditunjukkan dengan non-performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0 persen. Selain itu, fasilitas pembiayaan perdagangan (trade financing) Bank Mandiri Hong Kong tahun lalu lebih dari US$ 440 juta atau tumbuh 4 persen dibandingkan pada 2011 sebesar US$ 420 juta.
General Manager Bank Mandiri Hong Kong Dikdik Yustandi mengatakan akan memperkuat bisnis trade finance di Hong Kong untuk mendukung peningkatan perdagangan internasional Indonesia. “Tahun ini, kami menargetkan volume transaksi trade finance Bank Mandiri Hong Kong tumbuh 15 persen dibandingkan tahun lalu,” katanya. Selain itu, Bank Mandiri Hong Kong juga menargetkan bisnis remitensi tumbuh tahun ini.
Menurut dia, Bank Mandiri mengembangkan prosedur dan sistem untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pengiriman uang ke Indonesia dengan biaya terjangkau. Selain itu, Bank Mandiri juga menambah fasilitas yang dapat dinikmati nasabah, sehingga mampu mendorong peningkatan bisnis di Bank Mandiri Hong Kong. “Kantor Bank Mandiri Hong Kong saat ini dilengkapi perpustakaan dan fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan para pekerja migran,” ujar Dikdik.
ABDUL MALIK