TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Airasia membuka kesempatan bagi biro perjalanan melakukan pembayaran langsung secara online menggunakan akun deposit khusus Bank Internasional Indonesia. Layanan yang diberi nama BII CollPAY ini merupakan hasil kerja sama Airasia dengan Bank Internasional Indonesia.
Presiden Direktur Airasia Indonesia, Dharmadi, berharap layanan baru ini bisa meningkatkan penjualan tiket Airasia dari agen perjalanan. "Dengan kerja sama ini, sekarang lebih terbuka. Peran travel agent akan lebih besar," ujar Dharmadi terkait kerja sama tesebut, di Jakarta, Jumat, 15 Februari 2013.
Layanan pembayaran BII CooLPAY memungkinkan biro perjalanan membayar langsung ke Airasia dengan membuat akun deposit khusus di BII. Deposit bisa diisi dengan nominal uang sesuai kebutuhan biro perjalanan. Biro perjalanan bisa langsung terhubung dengan Airasia dan mendapat komisi khusus dari Airasia. "Jadi, lebih transparan," ucapnya.
Saat ini, 87 persen tiket Airasia dibeli secara online. Namun, belum ada catatan berapa besar yang dibeli oleh biro perjalanan. Dharmadi meyakini peran biro perjalanan dalam penjualan tiket di dalam negeri masih sangat besar. "Indonesia ini berbeda. Indonesia berani bayar lebih asal ada service," ucapnya. Namun, ia meyakinkan harga tiket melalui biro perjalanan akan diberlakukan khusus karena mendapat komisi langsung dari Airasia.
Dua minggu sejak layanan ini diluncurkan, pembayaran secara online biasa turun ke level 69 persen dan sekitar 13 persen pembelian dilakukan melalui layanan CoOLPAY BII. Dharmadi belum bisa menghitung berapa besar potensi transaksi pembelian melalui CoOLPAY. Hanya saja, pendapatan Airasia melalui operasional 22 pesawatnya mencapai Rp 400 miliar sebulan.
Pendapatan Airasia dipastikan terus bertambah seiring dengan rencana penambahan pesawat, yakni 10 pesawat per tahun. Hingga akhir tahun ini, Airasia merencanakan jumlah pesawat mencapai 31 pesawat. "Dalam lima tahun, 70 pesawat," ujarnya.
Presiden Direktur BII, Khairussaleh Ramli mengungkapkan, proses bisnis akan lebih efisien dan cepat. "Biro perjalanan dapat melakukan pembayaran tanpa datang ke bank," ujarnya. BII sendiri akan mendapatkan potensi penambahan nasabah baru berupa biro perjalanan dan pendapatan berbasis biaya. "Potensinya besar," ucapnya.
Wholesale Banking Director BII, Rahardja Alimhamzah, masih enggan merinci potensi pendapatan dari kerja sama ini. "Nanti kami hitung," katanya. Adapun target pendapatan berbasis biaya tumbuh 25-30 persen tahun ini.
Selain dengan Airasia, layanan ini sudah digunakan beberapa Maskapai lainnya, seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air. Perusahaan lain di luar maskapai penerbangan juga ada yang menggunakan layanan ini terkait supply chain. "Ada prinsiple, ada supplier. Kami gunakan layanan ini untuk menyambungkan," ucap Rahardja.
MARTHA THERTINA