TEMPO.CO, Jakarta -PT Jakarta Monorail telah memutuskan menggandeng Ortus Holdings milik konglomerat Edward Soeryadjaya sebagai rekanannya. Perusahaan yang bermarkas di Singapura ini terpilih untuk menggarap proyek monorel green line dan blue line di DKI Jakarta.
Juru Bicara Jakarta Monorail Bovanantoo mengatakan, alasan Jakarta Monorail memilih Ortus adalah karena mereka dinilai paling siap membantu Jakarta Monorail untuk mendukung pembiayaan awal senilai Rp 202 miliar. " Ortus yang siap mengambil keputusan di awal pekerjaan Jakarta Monorail. Dia siap untuk menyelesakan settlement (utang)," kata Bovanantoo melalui telepon, Rabu 13 Februari 2013.
Dalam proyek ini, Ortus berhasil mengalahkan beberapa calon investor kuat termasuk diantaranya Hadji Kalla Group. Padahal, Hadji Kalla sempat sebelumnya diklaim akan menjadi pemilik saham mayoritas di Jakarta Monorail.
Menurut Bovanantoo, Hadji Kalla tidak mundur dari Jakarta Monorail. Hanya saja, Jakarta Monorail lebih memilih investor yang menunjukkan minat paling serius mengembangkan monorel Jakarta, yakni perusahaan milik Edward Soeryadjaya.
Untuk melanjutkan proyek monorel green line dan blue line, Jakarta Monorail terlebih dahulu harus memenuhi kewajiban berupa pembayaran tiang monorel milik PT Adhi Karya Tbk senilai Rp 130 miliar. Selain itu juga kewajiban pekerjaan lainnya sebesar Rp 74 miliar menurut hasil audit BPKP. “Jadi total Rp 202 miliar Itu settlement yang tahap awal."
Namun, Bovanantoo menegaskan, setelah proyek monorel tahap awal yakni jalur green line mulai dikerjakan pada semester II-2013, Jakarta Monorail bersama Ortus Holdings membuka kesempatan kepada investor lain termasuk Hadji Kalla untuk masuk bergabung ke konsorsium.
PINGIT ARIA
Baca juga
Jokowi Ambil Alih Penanganan Rusun Marunda
Choel Akan Kembalikan Duit, Begini Kata KPK
Mahfud MD Ditawari Menggantikan Anas Urbaningrum?