TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah untuk mengembangkan angkutan laut khusus ternak ternyata belum rampung. Transportasi yang khusus mengangkut sapi dan kerbau itu sampai saat ini masih tahap pembahasan. Padahal semula, pemerintah berjanji kapal itu bakal beroperasi Maret nanti.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Leon Muhamad, mengatakan, Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian bidang peternakan untuk merancang kapal khusus ini. Pihaknya juga telah mengundang PT Pelni untuk membahas hal ini. Tapi, masih terkendala dalam anggaran.
"Satu kapal Rp 100 miliar. Apakah itu kapal baru atau kapal bekas masih dibahas. Begitu pun dengan anggarannya, apakah subsidi atau ada pihak swasta, semuanya belum final," kata Leon di sela-sela kegiatan rapat kerja Direktorat Jenderal Hubungan Laut di Kementerian Perhubungan, Rabu, 13 Februari 2013.
Bahkan, Leon menambahkan, untuk dermaganya, kemungkinan menggunakan dermaga umum bukan dermaga khusus. Tujuannya untuk mengefisiensi anggaran. "Kapal ini seperti kapal boat. Saya tidak paham berapa banyak ternak yang bisa dimuat. Yang pasti dermaga khusus tidak ada," ucapnya.
Selama ini angkutan laut ternak sapi dilakukan oleh kapal-kapal pelayaran rakyat. Dahulu, PT Pelni pernah menyelenggarakan angkutan laut ternak sapi. Namun, karena rugi, angkutan Pelni tersebut dihapus.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
Berita Bisnis Terpopuler:
BPJT: PP Bolehkan Motor Masuk Tol
Bumi Gandeng Iwan Piliang Lacak Pembobolan Email
Kapal Pesiar Mulai Merapat ke Pelabuhan Benoa
Peminang Calon Bandara Baru Yogyakarta Belum Jelas
Harga Daging Sapi di Banten Tembus Rp 100 Ribu