TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan proyek monorel dari Bekasi Timur hingga Kuningan ditaksir mampu menghemat bahan bakar minyak hingga Rp 1,5 triliun setiap tahun. Dalam sehari, penghematan BBM diperkirakan mencapai 573 ribu liter.
"Dengan kapasitas mencapai 200 ribu orang, pembangunan monorel juga bisa menghemat Rp 5 miliar per hari dan Rp 1,5 triliun dalam setahun," kata Direktur Utama PT Adhi Karya, Kiswodarmawan, di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kamis, 7 Februari 2013.
Proyeksi tersebut, menurut Kiswo, dengan asumsi ada sebanyak 57.300 mobil yang bergerak keluar-masuk Jakarta setiap harinya. Dengan perkiraan setiap mobilnya menggunakan 10 liter bensin, dibutuhkan 573 ribu liter atau setara Rp 5 miliar setiap harinya.
Dengan mengutamakan kelebihan berupa waktu tempuh yang lebih singkat, ia berharap masyarakat pengguna mobil tersebut bisa beralih ke monorel. Kiswo memperhitungkan, untuk rute Bekasi Timur-Kuningan sepanjang 25,30 kilometer, waktu tempuh yang dibutuhkan hanya 24 menit plus 15 menit. "Tidak sampai sejam," kata dia.
Adapun harga tiket rute 1, Cibubur-Cawang dengan jarak sepanjang 13,7 kilometer bakal dikenakan Rp 15.000 per orang sekali jalan. Untuk harga tiket rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 18,13 kilometer adalah sebesar Rp 15.000 per orang sekali jalan. Sedangkan, rute Cawang-Kuningan yang panjang jalurnya sebesar 7,17 kilometer dikenakan tarif Rp 10.000 per orang sekali jalan.
Untuk kapasitas penumpang, rute dari Bekasi Timur ke Cawang mampu mengangkut sebanyak 94.600 orang setiap harinya. Sementara itu, dari Cibubur ke Cawang ada sebanyak 54 ribu penumpang yang mampu diangkut. "Kalau Kuningan, karena limitasi jarang, kapasitasnya 43 ribu orang per hari. Semua perhitungan ini dengan catatan kondisi normal ya, belum padat," ujarnya.
Pembangunan monorel ini rencananya bakal dilakukan oleh konsorsium BUMN, yakni PT Telkom, PT LAN, PT Jasa Marga, PT Inka, dan PT Adhi Karya. Adapun nilai investasi pembangunan monorel tahap I ini menelan biaya sebesar Rp 8,004 triliun. Pembangunan ini diperkirakan bakal selesai pada 2015 mendatang.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
Harga Daging Sapi Tinggi Karena Sapi Impor
Lion Air Berminat Buka Rute Surabaya-Sumenep
Kementerian Energi Tetapkan Alokasi gas 2013-2025
Lele Sulawesi Selatan Siap Masuk Eropa
Sarana Multigriya Akan Terbitkan Obligasi Rp 2,3 T
Bank Mandiri Kembali Usulkan Aturan Resiprokal
Grup Bakrie Berkukuh Aset BUMI Tak Bermasalah
Rupiah kembali Melemah ke 9.700
Pertamina Lakukan Operasi Pasar Gas Subsidi
DPR Belum Setujui PMN ke Askrindo dan Jamkrindo