TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan konsep monorel versi PT Adhi Karya (Jakarta Link Transportasion) lebih murah. Dengan jalur sepanjang 52 kilometer, proyek yang menyambungkan Bekasi Timur-Cibubur-Cawang-Kuningan ini menghabiskan dana sebesar Rp 8,004 triliun.
"Investasi monorel ini tidak akan memberatkan APBN dan APBD karena akan ditanggung sejumlah BUMN konsorsium dan perbankan BUMN," kata Dahlan kepada wartawan di kantornya, Kamis, 7 Februari 2013.
Menurut Dahlan, pembagiannya, 30 persen dari modal asli BUMN dan 70 persen dari perbankan BUMN. "Soal kemampuan perbankan, saya rasa ini tidak terlalu berat dibandingkan melihat yang terjadi tadi malam (macet akibat banjir). Itu lebih besar lagi biayanya."
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Kiswodarmawan, mengatakan ada lima badan usaha yang bakal terlibat dalam konsorsium. "PT LAN untuk persinyalan, PT Telkom terkait jaringan wi-fi dan kabel optik, PT INKA, PT Jasa Marga, dan PT Adhi Karya sendiri," kata dia. Namun, dia belum mau menyebutkan perhitungan besaran porsi keterlibatan masing-masing perseroan.
Kiswodarmawan mengatakan hingga saat ini perseroan telah berbicara dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan memasuki tahap aprroval. "Nanti kalau sudah di-approve, izin kami ajukan. Setelah disepakati, baru proyek akan mulai dilaksanakan," ujarnya. Ia menargetkan, perizinan berupa peraturan presiden dapat terbit pada bulan ini.
Dahlan menambahkan, proses perizinan hingga saat ini masih didiskusikan skemanya. Sebab, proyek ini berada di dua wilayah pemerintahan, DKI Jakarta (Cibubur-Cawang) dan Jawa Barat (Cawang-Bekasi Timur). "Nanti dibicarakan, apakah melalui pusat (bilateral Gubernur DKI dan Gubernur Jawa Barat) atau oleh PT Adhi Karya sendiri," kata Dahlan.
Dahlan mengusulkan agar izin pembangunan proyek ini dilakukan dua kali. "Jadi sepertinya dua proyek, monorel Jakarta dan Bekasi, tapi nyambung," katanya.
Setelah perizinan, dalam waktu tiga bulan ini, studi uji kelayakan diperkirakan akan rampung. Setelah itu, dalam waktu enam bulan akan dilakukan tahapan engineering dan test track. Pada 2015, proyek ini diprediksi sudah bisa beroperasi.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Harga Daging Sapi Tinggi Karena Sapi Impor
Lion Air Berminat Buka Rute Surabaya-Sumenep
Kementerian Energi Tetapkan Alokasi gas 2013-2025
Bedah Rumah Orang Miskin Butuh Rp 2,2 Triliun
Lele Sulawesi Selatan Siap Masuk Eropa
Sarana Multigriya Akan Terbitkan Obligasi Rp 2,3 T
Bank Mandiri Kembali Usulkan Aturan Resiprokal