TEMPO.CO , Jakarta -- Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik Indonesia, Yeane Keet, mengatakan bahwa kegiatan operasional industri elektronik terganggu karena banjir yang terjadi dalam dua hari terakhir. "Pengiriman tidak bisa dilakukan, otomatis barang tidak masuk dan tidak ada stock," katanya ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2013.
Selain pengiriman yang terganggu, beberapa pengusaha mengeluhkan bahwa kegiatan operasional di kantor tidak bisa terlaksana karena banyak karyawan yang tidak bisa pergi ke kantor karena akses jalan yang tertutup karena banjir.
Masalah pengiriman, menurut Yeane, juga terjadi dalam pengiriman dari produsen ke beberapa pusat perbelanjaan yang menjual barang elektronik. "Yang lebih parah, banyak orang enggan pergi ke pusat perbelanjaan karena banjir yang terjadi, akhirnya transaksi pun kemungkinan turun," katanya.
Tapi, hingga saat ini, Gabel belum mengetahui nilai kerugian yang diakibatkan oleh banjir tersebut. "Kami juga belum ada estimasi karena anggota kami belum memberikan laporan secara utuh," katanya.
Juru Bicara Polytron, Santo K. Dirjokusumo, mengatakan dampak banjir yang terjadi sungguh menyulitkan perusahaan. Ia mengatakan sebenarnya akses dari gudang di Cikarang ke Jakarta sebenarnya lancar. Tapi akses dalam kota terhambat oleh banjir. Akibatnya, tidak ada pendistribusian ke toko karena banyak jalan yang ditutup.
"Hampir semua toko mengatakan sepi pengunjung, ada beberapa gerai ritel yang tutup karena banjir," kata Santo pada Tempo hari ini.
ANANDA TERESIA